Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamentan Klaim "Food Estate" Berjalan Baik dan Bakal Dilanjutkan

Kompas.com - 08/12/2023, 09:21 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian mengeklaim, saat ini progam Kawasan Sentra Produksi Pangan (Food Estate) berjalan dengan baik.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi saat melakukan kunjungan dan penyerahan alat mesin pertanian di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah,, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Wamentan Harvick: Tahun Politik Sangat Rawan jika Cadangan Pangan Tidak Aman

"Food Estate adalah progam pemerintah yang sudah cukup baik, tentu akan kita lanjutkan," kata Harvick.

Diketahui dalam upaya menjaga stabilitas pangan dan antisipasi krisis pangan, Indonesia membuat Kawasan Sentra Produksi Pangan (Food Estate).

Sejumlah kawasan dengan luas lahan jutaan hektar ditanami hortikultura untuk memasok cadangan makanan di Indonesia.

Meski demikian sejumlah pihak mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap gagal ini. Sejumlah lahan Food Estate yang mangkrak menjadi sebab banyaknya kritikan kepada pemerintah.

Harvick mengatakan, Food Estate memang perlu evaluasi. Beberapa hal yang tidak efisien harus di efisien kan untuk menjaga keberlanjutan Food Estate.

"Tentu kita evaluasi juga, yang tidak efisien ya memang kita efisiensikan," Kata Harvick.

Baca juga: Cak Imin Sebut Food Estate Gagal, Tak Akan Lanjutkan jika Terpilih

Menurutnya, sayang jika infrastruktur yang sudah dibangun untuk Food Estate tidak dilanjutkan. Adapun Food Estate menjadi salah satu kebijakan di dalam payung PSN 2020-2024.

Pelaksanaannya tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia, antara lain Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

"Artinya, ke depan ini kalau sudah berjalan infrastrukturnya kan sayang kalau harus diberhentikan," kata Harvick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

Regional
Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Regional
KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

Regional
Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Regional
Program 'Makan Siang Gratis' Berubah Jadi 'Makan Bergizi Gratis', Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Program "Makan Siang Gratis" Berubah Jadi "Makan Bergizi Gratis", Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Regional
Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com