Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamentan Harvick: Tahun Politik Sangat Rawan jika Cadangan Pangan Tidak Aman

Kompas.com - 08/12/2023, 08:13 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian RI terus melakukan akselerasi agar pasokan pangan tidak menurun, khususnya di tahun 2024 atau tahun politik yang dinilai sangat rawan jika ketersediaan pangan sampai tidak aman.

Penegasan itu disampaikan Wakil Menteri Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi, saat menyerahkan Bantuan Alat Pertanian APBN kepada perwakilan Kelompok Tani di Kabupaten Purworejo di Pendapa Rumah Dinas Bupati Purworejo, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Wamentan: Dibutuhkan 20 Pabrik Gula Baru

"Sesuai arahan Presiden kami terus melakukan akselerasi agar cadangan pangan tidak surut, khususnya di tahun 2024 sebagai tahun politik, sangat rawan jika cadangan pangan tidak aman," tegasnya.

Dijelaskan Harvick, terlambatnya musim tanam (MT) 1 di akhir tahun 2023 lebih disebabkan faktor alam (el nino). Namun, saat ini hujan sudah mulai turun merata, para petani sudah bisa memulai proses tanam.

Pemerintah juga terus mencari solusi bersama legislatif, yakni Komisi IV DPR RI agar tidak terjadi kekurangan pangan. Caranya macam-macam, salah satunya melakukan percepat di semua sektor.

"Seperti hari ini kami memberikan bantuan alat pertanian agar bisa segera diterima masyarakat, digunakan efektif sehingga MT 1 yang terlambat karena el nino, bisa dikejar produktivitasnya. Kami lakukan semaksimal mungkin di seluruh Indonesia," jelasnya.

Disinggung kebutuhan pangan beras, saat ini Indonesia masih ada cadangan 30 juta ton beras lebih.

Namun, pemerintah tetap harus memikirkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) agar tetap aman, dan itu yang menjadi pertimbangan pemerintah mengambil kebijakan impor beras.

"Memang menjadi pilihan yang rentan polemik di masyarakat, namun kebutuhan dan batas ketersediaan pangan memang baru seimbang, belum lebih, dan menghadapi tahun politik yang cukup menyita konsentrasi semua, cadangan pangan ini harus dipastikan aman," ungkapnya.

Berdasarkan data, hingga akhir tahun 2023, Anggaran Belanja Tambahan (ABT) masih sekitar 83 persen yang terserap, itu kenapa pemerintah mempercepat bantuan baik dalam bentuk program dan sarpras untuk menambah akselerasi produksi pangan nasional.

"Sekali lagi kami titipkan alat pertanian ini kepada kelompok tani di Purworejo, semoga bermanfaat, beberapa bulan kedepan kami akan cek melalui penyuluh terkait pemanfaatan dan pemeliharaannya," ucapnya.

Purworejo sebagai lumbung pangan

Plt Bupati Purworejo Yuli Hastuti menambahkan, Kabupaten Purworejo selama ini dikenal sebagai lumbung pangan Jawa Tengah selatan.

Kewajiban utama yakni mempertahankan produksi dan produktivitas pangan, dan semua bisa tercapai jika sarpras memadai, efisien didukung sumber daya manusia (SDM) yang berkemauan keras mengetahui teknologi pertanian.

"Visi Purworejo berdaya saing 2025 juga memprioritaskan di sektor pertanian dalam arti luas, pemkab sudah berbagai dengan melakukan pengembangan alat dan mesin pertanian, melalui dinas ketahanan pangan dan pertanian memberikan kepercayaan terhadap kelompok tani termasuk bisa menerima bantuan alat pertanian seperti hari ini," imbuhnya.

Baca juga: Tingkatkan Ketersediaan Pangan, Gubernur Riau dan Korem 031/WB Teken MoU Upaya Khusus Gerakan Daerah

Menurutnya, bantuan sarana prasarana pertanian baik dari pusat atau provinsi penting untuk meningkatkan produksi dan mutu pertanian, berikut untuk nilai tambah yang muaranya untuk kesejahteraan petani.

"Sekali lagi agar produksi pertanian meningkat, bantuan sarpras dan program sangat dibutuhkan dari kementerian pertanian, bantuan yang diberikan kali ini diantaranya traktor roda dua, traktor roda empat termasuk mesin panen," ujarnya.

Yuli berharap, selain bantuan sarpras pertanian, pemerintah juga bisa mempermudah pupuk, khususnya pupuk bersubsidi kuotanya bisa ditambah.

"Mumpung sudah mulai musim hujan, petani mulai ke sawah untuk memulai Musim Tanam (MT) 1 yang sempat mundur karena faktor alam di akhir 2023," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com