Di antaranya, baju untuk bunuh diri, alat musik tradisional, keranda, boneka jenglot, dan masih banyak lagi.
"Dulu Museum Semarangker ada di Kedungmundu, pindah ke Lamper, terus sekarang di Gedung UMKM Pasar Srondol, Banyumanik," tutur Bunda Osi.
Selain berjelajah, Komunitas Semarangker juga aktif berkegiatan sosial. Sehingga, komunitas ini memliki enam divisi.
Seperti, Divisi Sosial dan Alam, Divisi Seni dan Kreatif, Divisi Jelajah dan Survey, Divisi Keamanan dan Satwa-Paspamwa, Divisi Srikandi, dan Divisi Perlengkapan.
"Selain jelajah ya kita sering ngadain kegiatan sosial, ngajak anak-anak komunitas yang lain misal bagi-bagi takjil atau kegiatan sosial lain," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.