Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habitat Hiu Paus di Sumbawa Terancam Rusak, Pemprov NTB Terbitkan Pergub

Kompas.com - 06/12/2023, 15:34 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Kegiatan konservasi mendorong untuk mengatur tata kelola serta SOP saat memasuki kawasan tersebut.

“Nanti akan diatur jumlah kapal yang boleh masuk lokasi, dengan rambu penanda,” ujarnya.

Sebagaimana tertuang dalam Pasal 27 ayat 1 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 menyebutkan bahwa pemerintah provinsi diberikan kewenangan untuk mengelola sumber daya laut yang ada di wilayahnya pada 0-12 mil laut.

"Draf pergub menunggu ditandatangani Pak Gubernur. Iya, target akhir Desember sudah rampung," jelasnya.

Kegiatan konservasi hiu paus di teluk terbesar Pulau Sumbawa tersebut menurutnya adalah potensi unggulan karena tidak semua perairan memiliki biota laut tersebut.

"Hiu ini potensi mencari tempat yang membuat mereka nyaman dan aman. Ternyata di Teluk Saleh nyaman dengan unsur hara makanan tersedia di sana," jelasnya.

Baca juga: Terjebak Jaring Nelayan hingga Terdampar, Hiu Paus Dua Ton Mati di Perairan Jepara

Namun, populasi hiu paus memiliki geografi kritis untuk siklus hidup, termasuk makan, pembibitan, dan migrasi.

Padahal, keberadaan hiu paus di Teluk Saleh berdampak ekonomi bagi sektor pariwisata masyarakat setempat dalam 5 tahun terakhir.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Konservasi Indonesia (KI), nilai ekonomi dari ekowisata hiu paus berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat di Desa Labuan Jambu.

Bupati Sumbawa Mahmud Abdullah mendorong ekowisata hiu paus dapat melindungi sumber daya laut dengan bijak.

"Sebab, hiu paus di Teluk Saleh ini merupakan magnet utama yang sangat berharga bagi Sumbawa dan tak ternilai harganya," kata Mahmud saat dikonfirmasi Selasa (5/12/2023).

Saat ini, model konservasi yang dilakukan Konservasi Indonesia terhadap hiu paus di Teluk Saleh adalah memasang penanda (tagging) di sirip ikan. Dari total 110 ekor hiu paus yang terekam di perairan Teluk Saleh, 25 di antaranya telah dipasang penanda.

Lewat penanda, Konservasi Indonesia sejak 2018 hingga sekarang mampu menghimpun informasi yang diperlukan untuk kebutuhan penelitian.

Penelitian termasuk juga untuk mengetahui populasi hiu paus, upaya perlindungan dan kelangsungan hidup spesies, pelestarian dengan pengawasan dan mitigasi ancaman, serta pemanfaatan non-ekstraktif atau wisata berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com