Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Melahirkan di Dalam "Speedboat", Potret Kesenjangan Warga Pelosok

Kompas.com - 28/11/2023, 10:47 WIB
Idon Tanjung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sebagai negara dengan belasan ribu pulau besar dan kecil, Indonesia telah menghadapi masalah pemerataan pembangunan sejak lama.

Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa warga Indonesia yang menetap di pelosok dan jauh dari pusat pemerintahan menjadi tersisih sehingga sulit untuk ikut merasakan dampak pembangunan.

Hidup dalam keterbatasan dalam berbagai aspek menjadi tantangan yang harus dijalani setiap hari, bahkan kerap beririsan dengan nyawa.

Peristiwa di Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, tentu dapat menggambarkan betapa sulitnya warga Indonesia untuk merasakan layanan kesehatan yang layak.

Baca juga: Viral, Video Ibu Melahirkan di Speedboat Saat Hendak Dirujuk ke RS

Nor Zila Paninisdya Sari, seorang perempuan 22 tahun yang sedang hamil tua, dirujuk dari Puskesmas Kuala Kampar menuju Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, dengan menggunakan speedboat.

Namun, belum lagi Nor Zila tiba di Tanjung Balai Karimun, dorongan untuk melahirkan kian terasa kuat.

Dalam keadaan serba darurat, istri dari Hasan Azhari (28), warga Desa Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, ini pun melakukan persalinan di atas speedboat yang melaju.

Dokter Puskesmas Kuala Kampar, Yosi Novita, bercerita, peristiwa ini terjadi pada Minggu (26/11/2023) sekitar pukul 08.40 WIB.

Yosi mengatakan, Nor Zila mampu melahirkan anak kedua, seorang bayi perempuan, beratnya 2,60 kilogram dan panjangnya 49 sentimeter.

Saat ini, perempuan itu masih berada dalam perawatan di Rumah Sakit di Tanjung Balai Karimun.

Baca juga: Seorang Ibu Melahirkan di Stasiun Duri

Nor Zila semula dijadwalkan untuk menjalani operasi sesar di salah satu rumah sakit di Tanjung Balai Karimun pada 6 Desember 2023.

Pada Minggu dini hari, Nor merasakan sakit sebagai tanda-tanda mau melahirkan. Namun dia baru bisa datang ke Puskesmas Kuala Kampar pada pagi harinya, sekitar pukul 06.00 WIB.

"Pasien kami lakukan pemeriksaan dan USG juga, hasilnya baik," kata Yosi.

"Cuma karena anak pertama lahir dengan tindakan operasi, kemudian umur anaknya kurang dari dua tahun, jarak persalinan dari pertama yang kedua ini, jadi itu perlu persalinan dengan dokter spesialis," sambung Yosi.

Namun, karena di puskesmas itu tidak ada dokter spesialis dan alat medis pun yang kurang memadai, Nor lantas dirujuk ke rumah sakit di Tanjung Balai Karimun.

Baca juga: Viral, Video Ibu Melahirkan di Speedboat Saat Hendak Dirujuk ke RS

Jarak tempuh ke Tanjung Balai Karimun lebih dekat ketimbang dibawa ke rumah sakit di Pelalawan atau ke Pekanbaru.

Rencananya, pasien akan dirujuk pada pukul 06.45 WIB, dan berangkat menggunakan speedboat tambang atau milik swasta.

"Kalau pakai speedboat punya puskesmas memang biaya lebih besar. Jauh berkali lipat biaya dengan speedboat tambang," sebut Yosi.

Sebelum dirujuk, lanjut dia, Nor Zila dan suaminya tiba-tiba pulang ke rumahnya dengan alasan bersiap-siap.

"Akhirnya saya tahu kenapa mereka pulang, rupanya mereka mencari uang buat ongkos speedboat."

"Memang kalau orang sakit itu digratiskan ongkosnya sama pemilik speedboat. Tapi kan ada keluarga pasien, perlu uang buat ongkos," sebut Yosi.

Yosi kemudian berkoordinasi dengan pihak rumah sakit di Tanjung Balai Karimun. Tak lama setelah itu, Nor dan suami tiba di puskesmas dan langsung dirujuk.

Kala itu, Yosi mengaku sudah memiliki perasaan bahwa Nor akan melahirkan dalam perjalanan.

Dia lalu mengutus dua orang bidan puskesmas yang dilengkapi peralatan medis dan obat-obatan untuk mendampingi Nor dan suaminya.

Baca juga: Dibantu Petugas, Penumpang KRL Melahirkan di Stasiun Tanah Abang

Benar saja, baru sekitar satu jam berangkat dari pelabuhan di Kuala Kampar, Nor pun melahirkan dalam speedboat di tengah laut.

Persalinan pasien dibantu dua orang bidan dan beberapa penumpang wanita lainnya.

"Alhamdulilah bayi dan ibunya selamat. Pasien tetap dibawa ke rumah sakit di Tanjung Balai Karimun untuk diberikan perawatan medis," kata Yosi.

Pasien kurang mampu

Nor Zila, ibu yang melahirkan bayi dalam speedboat itu, ternyata adalah warga kurang mampu. Setidaknya, hal ini diungkapkan oleh Dedi Azwandi, salah seorang kerabatnya.

"Mereka keluarga kurang mampu, bang. Alat komunikasi saja mereka tidak punya," ungkap Dedi.

"Suaminya hanya kerja nelayan," sambung Dedi.

Dedi juga sempat bercerita, kisah ibu melahirkan dalam perjalanan di tengah laut bukanlah kali pertama, bahkan cukup sering.

"Sudah cukup sering. Banyak orang hamil atau sakit bertaruh nyawa menyeberangi lautan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," ungkap Dedi.

Warga sakit atau hamil dirujuk ke rumah sakit di Tanjung Balai Karimun, karena minimnya fasilitas di Kuala Kampar.

"Kuala Kampar ini daerah 3 T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Fasilitas kesehatan minim."

"Jadi, kami berharap Pemerintah memperhatikan kondisi ini agar tidak jauh-jauh merujuk pasien. Kemudian, tenaga kesehatannya tolong diperhatikan juga," sebut Dedi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com