Topi tersebut menggambarkan dunia atas, alam dewa yang menjadi pengingat bahwa dunia hanya sementara, serta mengingatkan untuk berbuat kebaikan ke sesama dan rela mengorbankan nyawa demi keberlangsungan banyak orang.
Tengkorak kera juga dikenakan sebagai kalung untuk melengkapi busana adat tersebut.
Tonaas menjelaskan bahwa dahulu tengkorak manusia (musuh) dikalungkan sebagai lambang kekuatan saat perang, namun sekarang diganti dengan tengkorak monyet.
Aksesori senjata yang disebut santi yaitu pedang dengan ukuran yang panjang juga digunakan sebagai lambang pemisah antara yang baik dan yang jahat.
Selain pedang (santi), digunakan juga properti berupa perisai (kelung), dan tombak (wengkow).
Sumber:
kompas.tv
kebudayaan.kemdikbud.go.id
indonesia.travel
manado.tribunnews.com
stylo.grid.id
travel.kompas.com (Firmansyah, Sri Anindiati Nursastri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.