KOMPAS.com - Bataha Santiago adalah seorang pahlawan nasional asal Provinsi Sulawesi Utara yang gelarnya ditetapkan jelang momen Hari Pahlawan 2023.
Penetapan Bataha Santiago sebagai pahlawan nasional dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115-TK-TH-2023 tertanggal 6 November 2023.
Baca juga: Mengenal Ida Dewa Agung Jambe, Pahlawan Nasional Asal Bali
Hal ini seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, pada jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Mahfud MD yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) RI, juga mengumumkan bahwa upacara penganugerahan gelar pahlawan akan dilakukan pada Hari Pahlawan, yang diperingati setiap 10 November 2023 mendatang.
Baca juga: 4 Biografi Singkat Pahlawan Nasional Asal Maluku
Dilansir dari laman Kemdikbud, Bataha Santiago menduduki takhta sebagai Raja Manganitu dan memerintah pada tahun 1670 sampai 1675.
Bataha Santiago merupakan raja ketiga Manganitu yang wilayahnya kini berada di Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.
Kedamaian di kerajaan itu berubah ketika pada tahun 1675 datanglah Gubernur Belanda yang bernama Robertus Padtbrugge.
Gubernur Robertus Padtbrugge yang berkedudukan di Maluku datang dengan niat untuk mengadakan perjanjian persahabatan dengan Manganitu, yang kemudian ditolak oleh Raja Santiago.
Sosok Bataha Santiago dikenal sebagai satu-satunya raja di Kepulauan Sangihe yang menolak untuk meneken kerjasama dagang dengan VOC.
Dilansir dari laman diskominfo.sulutprov.go.id, Bataha Santiago memang dikenal sebagai sosok yang memiliki jiwa dan sikap gotong-royong yang kuat.
Bataha Santiago juga dikenal dengan pendirian teguhnya, di mana seluruh kegiatan rakyat harus dikerjakan bersama-sama. Gagasannya ini dikenal dengan sebutan “Banala Pesasumbalaeng”.
Bataha Santiago juga bercita-cita untuk mempersatukan kerajaan-kerajaan di wilayah Kepulauan Sangihe-Talaud serta mempertahankan diri dari penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.
Sikap dan prinsip yang kuat dan teguh membuatnya berani mati dalam membela keutuhan nusa dan bangsa.
Semboyan Bataha Santiago yang terkenal yaitu “Nusa kumbahang katumpaeng”, yang berarti "Tanah air kita tidak boleh dimasuki dan dikuasai musuh".
Hal inilah yang membuatnya beberapa kali menolak ketika dibujuk untuk menandatangani Lange Contract (Pelakat Panjang) dengan VOC.