KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki pelaku pembunuhan terhadap YSB, warga Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sosok 61 tahun itu ditemukan tewas di sebuah pondok pada Senin (20/10/2023).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita mengatakan, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi dalam peristiwa itu.
Baca juga: Mutilasi Mahasiswa UMY, Pelaku Terinspirasi dari Film Pembunuhan
"Saat ini penyidik masih periksa saksi-saksi. Untuk pelaku masih dalam penyelidikan," ujar Sandita saat dihubungi, Kamis (23/11/2023).
Sandita menerangkan, berdasarkan pemeriksaan medis korban dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan darah.
Korban dipenuhi luka tebasan barang tajam mulai dari kepala bagian depan, bahu kiri, pinggang, dan punggung.
Hingga saat ini penyidik terus melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku.
Korban ditemukan warga setempat, Ali Hasan. Ali menuturkan, awalnya ia hendak masuk ke pondok kebunnya tetapi kaget melihat darah berceceran di pondok.
Awalnya Ali curiga itu merupakan darah kambing piaraannya yang digigit anjing.
Baca juga: Polda Jabar Ungkap Ada 2 Perwira Polisi Masuk TKP Pembunuhan di Subang Tanpa Izin
"Saya lalu bergegas ke kandang mengecek ternak piaraan, namun tak ada yang hilang," ujar Ali kepada wartawan di Desa Pledo, Senin.
Ali kemudian kembali ke pondoknya. Di situ ia kaget saat mendapati korban yang dipenuhi luka mengerikan.
Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Adonara. Jenazah sudah dievakuasi menuju klinik pratama Puli Tuben Witihama untuk diperiksa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.