Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangut Beong, Kuliner Khas Magelang yang “Kotos-Kotos”

Kompas.com - 16/11/2023, 22:33 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Berburu kuliner khas Magelang tidak akan lengkap jika belum mencoba mangut beong.

Mangut beong khas Magelang memang memiliki rasa yang nikmat, terutama jika dinikmati dengan sepiring nasi hangat.

Baca juga: Bubur Blendrang, Kuliner Kuno Khas Muntilan dengan Isian Tulang

Bagi sebagian orang, kuliner mangut beong terdengar asing karena memang hanya bisa ditemukan di daerah ini.

Sesuai namanya, mangut beong adalah kuliner tradisional dengan bahan utama ikan beong yang dimasak mangut atau dimasak dalam kuah gulai encer dengan rasa berempah dan pedas.

Baca juga: Mengenal Muntilan, dari Sejarah, Kisah Romo Van Lith, hingga Cerita Gadis Kretek

Ada alasan khusus mengapa kuliner mangut ikan beong hanya bisa ditemui di sekitar wilayah Magelang saja.

Hal ini karena ikan beong yang digunakan sebagai bahan utama adalah ikan endemik yang hanya dapat ditemukan Sungai Progo, Magelang.

Baca juga: 10 Oleh-oleh Khas Magelang yang Wajib Dibawa Pulang, Tak Cuma Getuk Trio

Ikan beong juga bukan jenis ikan air tawar yang dapat dibudidayakan dengan mudah di dalam kolam, dan hanya bisa berkembang biak di habitat aslinya di Sungai Progo.

Hal ini menjadi alasan penikmat ikan beong percaya jika ikan ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan sehat karena sumber makanannya yang alami.

Hidangan mangut ikan beong khas Magelang.KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Hidangan mangut ikan beong khas Magelang.

Bentuk ikan beong serupa dengan lele, namun ukurannya lebih besar dan memiliki daging yang cukup banyak di bagian kepala.

Tekstur daging ikan beong yang tebal cenderung padat seperti daging ikan gurame, dan tidak selembut daging ikan ikan lele.

Selain itu, tidak semua orang bisa mengolah ikan beong karena bau amisnya sangat tajam dan sulit dihilangkan.

Jika tidak benar dalam pengolahannya, hasil masakan akan terasa amis dan menjadi kurang nikmat.

Cara menghilangkan bau amis ikan beong selain dicuci bersih adalah dengan menggunakan daun jeruk, dan digoreng terlebih dulu sebelum diolah menjadi mangut.

Selain santan, bumbu yang digunakan dalam resep mangut beong adalah lengkuas, kunyit, serai, daun salam, ketumbar, merica, dan cabai.

Ikan beong yang telah dibersihkan dan digoreng akan dimasak dalam kuah santan berbumbu hingga meresap sebelum disajikan.

Rumah makan Sehati di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang menyediakan menu khas mangut ikan beong. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Rumah makan Sehati di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang menyediakan menu khas mangut ikan beong.

Salah satu rumah makan yang menjajakan mangut beong adalah Rumah Makan Sehati yang berada di Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Rumah makan yang terletak tidak jauh dari Candi Borobudur ini memiliki julukan bagi menu andalan mereka yaitu “Mangut Kotos-Kotos”.

Istilah “kotos-kotos” berasal dari Bahasa Jawa yang dapat diartikan dengan “berkeringat deras”.

Julukan ini karena mangut beong yang disajikan bisa membuat penikmatnya berkeringat deras karena rasa pedasnya.

Tidak hanya bisa dinikmati di rumah makan, mangut beong juga bisa dibawa pulang tanpa takut basi.

Hal ini karena pengemasan ikan beong dan bumbu yang terpisah, sehingga akan lebih tahan lama jika akan dibawa ke luar kota sebagai buah tangan.

Mangut beong kemudian bisa dimasak ketika akan dinikmati, dengan memasaknya bersama santan segar yang disediakan sendiri.

Sumber:
magelangkab.go.id  
visitjawatengah.jatengprov.go.id  
travel.tribunnews.com  
kompas.tv  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

43 Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur Lusa, Berikut Acara Penyambutannya

Regional
Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Tak Sempat Dievakuasi, Perangkat Komputer 6 Dinas di Mahakam Ulu Terendam Banjir

Regional
Sejumlah Pemda Larang 'Study Tour', Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Sejumlah Pemda Larang "Study Tour", Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Regional
Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Regional
Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Regional
Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Regional
Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Regional
Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Regional
Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com