Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuda Bunuh Istrinya karena Tak Dipinjami Rp 50 Miliar untuk Maju Jadi Bupati, Pelaku Dibantu Selingkuhan

Kompas.com - 16/11/2023, 17:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ahmad Yuda (46), ditangkap atas kasus pembunuhan dengan korban istrinya sendiri, Tetty Rumondang Harahap (60) pada Minggu (12/11/2023).

Tetty ditemukan tewas dengan kondisi terbakar 90 persen di rumahnya di Perumahan Genta 1, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.

Korban adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan berdinas di Dinas Kesehatan Sumatera Utara.

Ia juga diketahui sebagai mantan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Sidempuan. Tetangga juga mengatakan bahwa korban menjadi dosen keperawatan di salah satu kampus swasta di Batam.

Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Batam, Pura-pura Cari Korban dan Gunakan Rambut Palsu untuk Menyamar

Dibunuh suami karena tak meminjami Rp 50 miliar

Awalnya pelaku mengaku membunuh istrinya karena cemburu.

Namun polisi menyatakan Yuda membunuh Tetty karena kesal tidak diberi pinjaman untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Tapanuli Selatan.

“Jadi bukan korban ini ketahuan selingkuh, tapi karena pelaku kesal tidak dipinjamkan uang,” kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto saat menggelar konfdrensi pers di Mapolresta Barelang, Rabu (15/11/2023).

Ia mengatakan pembunuhan berencana itu dilakukan pada Rabu (1/11/2023),

Saat itu Yuda marah karena janji karena janji Tetty memberikan pinjaman Rp 50 miliar untuk modalnya menjadi calon Bupati Tapanuli Selatan tidak kunjung ditunaikan.

“Dari sanalah berawal pelaku emosi dan akhirnya memukul korban hingga membuat korban tak sadarkan diri,” ungkap Nugroho.

Baca juga: Suami Bunuh Istri di Batam, Jasad Korban Dibakar Dalam Rumah, Pelaku Mengaku Cemburu

Hanya beberapa jam di Jakarta

Sementara itu kepada penyidik, Yuda mengaku terbang ke Jakarta usai memukul korban. Namun ia hanya beberaja jam di Jakarta dan kembali ke Batam untuk memastikan kondisi Tetty.

"Jadi saya berangkat ke Jakarta itu usai membunuh istrinya pada hari Kamis pukul 17.00 WIB. Di Jakarta terus memantau sejumlah media online. Namun berita kebakaran atau penemuan mayat ini tidak viral di media sosial ataupun media yang ada di Batam," ujar Yuda kepada penyidik.

Ia pun inisiatif kembali ke Kota Batam untuk memastikan kondisi Tety. Saat dicek, korban belum meninggal walau sudah ditikam dan dianiaya oleh pelaku.

Menurut Yuda, jika mendapatkan uang Rp 50 miliar, ia akan berangkat ke Jakarta untuk melobi semua partai politik agar dia bisa maju sebagai bupati di kampungnya.

"Jika uang itu saya dapatkan, saya akan berangkat ke Jakarta untuk menemui partai politik biar saya bisa maju sebagai Bupati di kampung saya," tegas Yuda.

Baca juga: Suami Rencanakan Pembunuhan Sadis di Batam karena Terbakar Cemburu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com