Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap Lobster Pakai Kompresor di Wilayah NTT, 6 Nelayan NTB Jadi Tersangka

Kompas.com - 16/11/2023, 08:40 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Enam orang nelayan asal Desa Labuhan Mapin, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditetapkan menjadi tersangka kasus penangkapan lobster.

Dalam aksinya di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT), enam nelayan tersebut menggunakan kompresor.

Mereka dijadikan tersangka oleh penyidik Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII Kupang, NTT.

Baca juga: Penjelasan Lantamal VII Kupang NTT soal Penangkapan 66 Nelayan Asal NTB

Komandan Satuan Patroli (Komsatrol) Lantamal VII Kupang Kolonel Laut Dahana Ali Prakasa, membenarkan hal itu saat diwawancarai sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (15/11/2023).

Dahana menyebut, enam tersangka tersebut yakni Sirajudin, Saharulah, Usra, Irwan Hidayat, Supardi dan Saipulah.

Dia mengatakan, enam tersangka itu ditetapkan tersangka berdasarkan Undang-Undang.

"Para tersangka ini merupakan nakhoda dari enam kapal," ujar Dahana.

Enam tersangka ini, kata Dahana, dijerat Pasal 9 Undang-Undang (UU) Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, Junto Pasal 100b UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja dengan ancaman penjara 1 tahun.

Menurutnya, dalam penetapan tersangka, penyidik telah memeriksa 12 nelayan dari masing-masing kapal yang menjadi saksi.

"Pada prinsipnya mereka mengaku bersalah dengan menggunakan kompresor untuk menangkap lobster," kata dia.

Baca juga: 67 Nelayan Asal Sumbawa Dikabarkan Ditahan Lantamal Kupang sejak 2 Bulan Lalu

Untuk perkembangan kasus ini, berkas perkaranya sudah lengkap dan rencananya akan segera diserahkan bersama barang bukti ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT untuk disidangkan.

"Proses hukumnya sudah berjalan, kami upayakan dan berharap agar saksi bisa meringankan dakwaan. Mereka juga kami perlakukan manusiawi," ungkap Dahana.

Lantamal VII Kupang tersebut menambahkan, pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap 60 nelayan lainnya.

Mereka sudah diminta pulang kembali ke daerah asalnya tetapi tidak mau, dengan alasan menjaga kapal.

"Kami hanya mengamankannya di dalam kompleks dengan pengawasan ketat. Lihat saja, itu mereka sementara mencari ikan di laut. Kami sudah menyuruh mereka agar pulang, tapi mereka tidak mau," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ingatkan Peningkatan Suhu Global Bisa Perburuk Intensitas Bencana Alam di Indonesia

Pakar Ingatkan Peningkatan Suhu Global Bisa Perburuk Intensitas Bencana Alam di Indonesia

Regional
Pemkot Tangerang dan BPS Rencanakan 'Desa Cantik' di 104 Kelurahan

Pemkot Tangerang dan BPS Rencanakan "Desa Cantik" di 104 Kelurahan

Regional
Ada Kecelakaan Truk Kontainer Vs Truk Bak, Jalan Mijen Semarang Macet Parah

Ada Kecelakaan Truk Kontainer Vs Truk Bak, Jalan Mijen Semarang Macet Parah

Regional
Dukun Pengganda Uang Asal Lampung Tipu Warga OKI, Korban Rugi Rp 12 Juta

Dukun Pengganda Uang Asal Lampung Tipu Warga OKI, Korban Rugi Rp 12 Juta

Regional
KPU Ende Beri Santunan Kematian Rp 46 Juta kepada Petugas Pemilu 2024

KPU Ende Beri Santunan Kematian Rp 46 Juta kepada Petugas Pemilu 2024

Regional
Perempuan Residivis Spesialis Pencuri Ponsel Kembali Beraksi, Ditangkap di Ambarawa

Perempuan Residivis Spesialis Pencuri Ponsel Kembali Beraksi, Ditangkap di Ambarawa

Regional
Wacana Duet Kaesang dan Anies pada Pilkada Jakarta 2024, Gibran: Bagus

Wacana Duet Kaesang dan Anies pada Pilkada Jakarta 2024, Gibran: Bagus

Regional
PPDB SMP di Padang Dimulai, Ini Imbauan untuk Orangtua Siswa

PPDB SMP di Padang Dimulai, Ini Imbauan untuk Orangtua Siswa

Regional
Dorong Ekonomi Kreatif HST, Bupati Aulia Resmikan Galeri Dekranasda

Dorong Ekonomi Kreatif HST, Bupati Aulia Resmikan Galeri Dekranasda

Regional
Dana Bantuan PIP di Sikka Bermasalah, BRI Maumere: Sudah Klarifikasi

Dana Bantuan PIP di Sikka Bermasalah, BRI Maumere: Sudah Klarifikasi

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 13 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 13 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Tinjau Sekolah Lansia, Bupati Ipuk: Ini Penting untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia

Tinjau Sekolah Lansia, Bupati Ipuk: Ini Penting untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia

Kilas Daerah
Libur Panjang Idul Adha, KAI Tambah Ribuan Tempat Duduk Kereta Keberangkatan Daop 5 Purwokerto

Libur Panjang Idul Adha, KAI Tambah Ribuan Tempat Duduk Kereta Keberangkatan Daop 5 Purwokerto

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 13 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 13 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 13 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 13 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com