Barang dagangan mereka hanya berupa barang-barang yang mudah dibawa dengan disampirkan di bahu menjuntai ke bawah dan tidak teratur atau berkleweran.
Cara tersebut dilakukan dengan tujuan pada saat menawarkan barang, ujung juntaian (kleweran) tersebut dapat dikibaskan kepada calon pembeli yang lewat, sehingga mereka mengetahui barang yang ditawarkan oleh para pedagang.
Dengan merujuk pada aktivitas perdagangan sandang tersebut, sebutan Pasar Slompretan kemudian berganti menjadi Pasar Klewer.
Seiring dengan industrialisasi kain batik, batik yang pada awalnya hanya boleh dikenakan kaum bangsawan dan hanya dibuat dengan teknik tulis (batik tulis) juga berkembang menjadi batik cap.
Keberadaan Kampung Kauman di seputaran Masjid Agung yang memiliki banyak perajin batik, serta Kampung Laweyan yang sejak lama menjadi sentra batik juga turut andil meramaikan pasar ini.
Akibatnya, aktivitas perdagangan di Pasar Klewer yang menjadi jujugan para pedagang juga terus meningkat.
Pasar Klewer mulai berkembang pada tahun 1942-1945 dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 1968.
Pesatnya aktivitas ekonomi di Pasar Klewer membuat pemerintahan di bawah Presiden Sukarno berinisiatif mendirikan bangunan permanen, yang dilakukan sekitar 10 tahun setelah proklamasi.
Awalnya tidak hanya sandang yang diperjualbelikan, namun ada juga pedagang sepeda dan pedagang burung yang memanfaatkan ruang-ruang terbuka di antara bemo yang mangkal di sekitar pasar.
Pemerintah lalu membangun gedung pasar permanen bertingkat untuk menampung para pedagang Pasar Klewer, yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 9 Juni 1970.
Pedagang sepeda kemudian direlokasi ke Pasar Gemblegan, sementara pedagang burung ditempatkan di sekitar Widuran.
Demi bisa menampung aktivitas perdagangan yang semakin meningkat, di sebelah sebelah timur Pasar Klewer akhirnya juga didirikan bangunan pasar.
Namun untuk menghormati kesakralan keraton, bangunan di sisi timur ini hanya dibuat satu lantai atau lebih rendah daripada bangunan di sebelah barat.
Banunan di sebelah sebelah timur Pasar Klewer diresmikanpPada tanggal 27 Desember 1986 oleh Gubernur Jawa Tengah Ismail dengan menandatangani prasasti selesainya pembangunan pasar tersebut.
Sayangnya pada 27 Desember 2014 musibah terjadi. Saat itu Pasar Klewer terbakar hebat di sisi barat daya.