Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bobby Nasution Terancam Dipecat dari PDI-P | Alasan Mahasiswi Unej Tewas Tak Langsung Dievakuasi

Kompas.com - 15/11/2023, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor


KOMPAS.com - Nama Bobby Nasution diusulkan dipecat dari kader PDI-P setelah mendeklarasikan dukungannya terhadap Prabowo-Gibran.

Surat pemberitahuan usulan pemecatan ini telah dikirim oleh DPC PDI-P Medan dengan Nomor: 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 tertanggal 10 November 2023 ke Bobby Nasution.

Selain itu, peserta diklat UKM Mahasiswa Pencinta Alam (Mahadipa) Nadhifa Naya Damayanti (18) tewas saat mengikuti kegiatan di lereng Gunung Argopuro.

Korban diduga tidak mencantumkan penyakit apapun saat diminta menuliskan riwayat penyakit yang pernah atau sedan dialami.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Selasa (14/11/2023).

1. Bobby Nasution diusulkan dipecat

Baca juga: DPC PDI-P Medan Usulkan Bobby Nasution Dipecat karena Dukung Prabowo-Gibran

Surat yang ditandatangani oleh Ketua DPC PDI-P Medan Hasyim menyebut, Bobby telah terbukti melakukan tindakan pelanggaran kode etik dan disiplin anggota partai dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan partai karena mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh partai politik lain.

Seperti diketahui, Bobby telah mendeklarasikan diri mendukung calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Sehingga saudara Muhammad Bobby Afif Nasution tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDI Perjuangan," seperti dikutip dari surat tersebut, Selasa (14/11/2023).

Dalam surat itu juga disebutkan hasil klarifikasi terhadap Bobby selaku Wali Wota Medan yang sekaligus kader PDI Perjuangan oleh Bidang Kehormatan Partai pada tanggal 6 November 2023.

Tertulis, PDI-P memberikan waktu tiga hari bagi Bobby untuk mengundurkan diri dari keanggotaan partai serta mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada DPC PDI Perjuangan Kota Medan.

"Sampai batas waktu yang diberikan oleh DPP Partai, bahwa Bobby Afif Nasution belum juga menyerahkan surat pengunduran diri dan KTA PDI Perjuangan kepada DPC PDI Perjuangan Kota Medan," tertulis di petikan surat tersebut.

Mahasiswi Unej tewas saat ikut Diklat pecinta alam di lereng Gunung Argopuro Sabtu (11/11/2023) KOMPAS.COM/Dokumentasi Basarnas Jember Mahasiswi Unej tewas saat ikut Diklat pecinta alam di lereng Gunung Argopuro Sabtu (11/11/2023)

2. Alasan panitia diklat tak evakuasi mahasiswi Unej

Ketua UKM Mahadipa, Alung Kiromul Risqi menjelaskan, sebelum kegiatan diklat berlangsung, panitia sudah mewajibkan beberapa syarat bagi para peserta.

Baca juga: Panitia Diklat yang Tewaskan Mahasiswi Unej Ungkap Alasan Korban Tak Segera Dievakuasi

“Seperti yang pertama kami mendata penyakit bawaan yang mungkin diderita oleh peserta sendiri,” kata dia saat konferensi pers di Fakultas Teknik Unej, Senin (13/11/2023).

Namun, lanjut dia, korban tidak mencantumkan penyakit apa pun yang diderita.

Bahkan, sehari sebelum pelaksanaan, panitia juga mewajibkan peserta untuk memberikan surat keterangan sehat.

Dia menjelaskan, kesehatan korban mengalami dua kali drop dalam kegiatan itu. Pertama, pada siang hari karena terik matahari dan tanjakan yang tinggi.

Saat itu, panitia membantu memberikan pertolongan pertama sehingga kondisi korban membaik sekitar pukul 22.00 WIB.

“Kemudian pada malam hari kondisi korban drop kembali,” ucap dia.

Pihak panitia mengaku sudah menghubungi tim Basarnas namun mengalami kendala komunikasi karena susahnya sinyal.

“Posisi drop-nya peserta benar-benar di atas perbukitan, jadi kalau kita memaksakan adanya evakuasi di waktu malam hari, ditakutkan nanti ada kecelakaan yang lebih,” ungkap dia.

Sebab, medan menuju lokasi sangat curam dan hanya bisa dilewati oleh satu orang. Ketika pihaknya mengevakuasi korban dengan tandu, tidak bisa berjalan dengan normal.

“Makanya kita memilih untuk memberikan pertolongan pertama terlebih dahulu,” kata dia.

Katon, suporter Timnas Indonesia asal Temanggung, Jateng, mendukung aksi Timnas U17 Indonesia versus Panama dalam matchday kedua Grup A Piala Dunia U17 di Stadion GBT Surabaya, Senin (13/11/2023).Kompas.com/Andhi Dwi Katon, suporter Timnas Indonesia asal Temanggung, Jateng, mendukung aksi Timnas U17 Indonesia versus Panama dalam matchday kedua Grup A Piala Dunia U17 di Stadion GBT Surabaya, Senin (13/11/2023).

3. Aksi "nyentrik suporter timnas

Baca juga: Piala Dunia U-17: Suporter Timnas yang Tampil Nyentrik Saat Indonesia Tahan Panama, Gowes dari Temanggung dan Cat Tubuh

Salah satu suporter Timnas Indonesia tampil nyentrik karena ada lukisan di badannya saat menonton laga melawan Panama.

Duel Timnas U17 Indonesia vs Panama U17 merupakan matchday kedua penyisihan Grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (13/11/2023).

Pria bertubuh gempal dengan cat berbagai warna tampak menarik perhatian di tribune VIP Stadion GBT. Dia terlihat berdiri ke arah lapangan ketika kedua tim keluar dari lorong ruang ganti.

Dia adalah, Katon, warga asal Temanggung, Jawa Tengah (Jateng). Pria 38 tahun tersebut berangkat menggunakan sepedanya untuk menonton semua pertandingan Timnas U17 Indonesia.

"Kemarin gowes, hari Kamis sampai sini (Surabaya), perjalanan satu minggu. Capek, kaki bengkak," kata Katon saat berada di Stadion GBT, Senin (13/11/2023).

Tak hanya itu, Katon juga rela melukis gambar Presiden FIFA Gianni Infantino di bagian perutnya. Sedangkan punggungnya merupakan karikatur dirinya tengah naik sepeda.

"Bikin (lukisan) ini sekitar lima jam, body painting dari cat semprot. Wajah Presiden FIFA, dan belakang menunjukkan gowes dari Temanggung ke Surabaya," jelasnya.

Mahasiswa asal Bali yang meninggal dunia di Amerika saat mengikuti program magang, I Kadek Roi. Facebook Eddie Suartana. Mahasiswa asal Bali yang meninggal dunia di Amerika saat mengikuti program magang, I Kadek Roi.

4. Nasib Roi tewas saat magang di Amerika

Baca juga: Roi Magang di Amerika demi Ubah Nasib Keluarga dan Berakhir Meninggal

Kadek Roi Astika, mahasiswa asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, ditemukan meninggal dunia di kamar hotel di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, saat mengikuti program magang.

Kakak sepupu Roi, Kadek Sudiarsana mengatakan, Roi berangkat dalam keadaan sehat ke Amerika Serikat pada 30 Oktober 2023 lalu.

Pihak keluarga pun mengaku terkejut dengan kabar meninggalnya Roi.

"Sebelum berangkat kondisinya sehat. Sebelum ke bandara, kami sempat jalan-jalan dulu ke mal. Saat itu dia sangat ceria, tidak ada keluhan sakit," ujarnya saat dihubungi, Selasa (14/11/2023) melalui sambungan telepon.

"Setelah sampai di Amerika juga dia tidak pernah mengeluh sakit, jadi setiap ditelepon kami hanya memberikan dia dukungan agar semangat bekerja," imbuh dia.

Roi bekerja sebagai tukang masak di salah satu hotel di Kota Nashville, Tennessee, Amerika.

Pada Senin (6/11/2023) keluarga mendapat kabar dari kepolisian di Amerika bahwa Roi ditemukan meninggal dunia di kamar hotelnya.

Seratusan imigran Rohingya saat terdampar di wilayah perairan Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (14/11/2023).ANTARA/HO/Panglima Laot Seratusan imigran Rohingya saat terdampar di wilayah perairan Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (14/11/2023).

5. Pengungsi Rohingya mendarat lagi di Pidie Aceh

Baca juga: Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Pidie Aceh, Kali Ini Hampir 200 Orang

Warga Gampong Blang Raya, Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, dikejutkan dengan mendaratnya sebuah kapal kayu ukuran besar di bibir pantai pada Selasa (14/11/2023) pagi.

Dari dalam kapal turun lebih dari seratusan orang yang diduga merupakan pengungsi Rohingya.

Keuchik (kepala desa) Blang Raya, Rijalul Fikri, menyebut ada hampir 200 pengungsi Rohingya telah mendarat di desanya tersebut.

"Kami sedang cek dan akan koordinasi dulu," katanya melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

Kepala Kepolisian Sektor Muara Tiga, Ipda Efendi, juga membenarkan adanya pendaratan sebuah perahu kayu ukuran besar di Pantai Kalee, Gampong Blang Raya yang berisikan warga diperkirakan pengungsi Rohingya.

"Jumlahnya dan kondisinya belum bisa dipastikan, sekarang kita masih memeriksa dan mendata kondisi mereka, mereka masih dipantai," katanya, juga melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Selasa (14/11/2023).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com