KOMPAS.com - TRH (60), wanita warga Perumahan Genta 1, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ditemukan tewas di rumahnya pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.
Korban ditemukan tertelungkup di atas kasurnya dalam kondisi terbakar 90 persen di kamar tidur yang berada di lantai satu.
Selain itu ditemukan tujuh tabung gas LPG tiga kilogram dan delapan botol berisi pertalite yang mengelilingi korban.
Polisi juga menemukan kain serta pakaian dan kayu kering yang saling terhubung sejauh lima meter dari tubuh korban.
Kayu dan kain ditimpa tujuh botol pertalite yang belum terbakar. Diduga korban tewas karena ada luka benda tumpul di kepala.
Baca juga: Suami Rencanakan Pembunuhan Sadis di Batam karena Terbakar Cemburu
Polisi menyebutkan kepala korban terbungkus kantong sampah warna hitam yang di dalamnya berlumuran darah.
Jasad TRH diketahui setelah ada pria yang mengaku sebagai keluarga korban datang ke TKP untuk mencari TRH yang tak bisa dihubungi.
Bersama Ketua RT setempat, pria tersebut mendobrak pintu dan menemukan susunan kain dengan botol berisi pertalite yang mengarah ke kamar korban.
Mereka pun membuat laporan ke polisi dan petugas pun datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
TRH masih berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan berdinas di Dinas Kesehatan Sumatera Utara.
Ia juga diketahui sebagai mantan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Sidempuan. Tetangga juga mengatakan bahwa korban menjadi dosen keperawatan di salah satu kampus swasta di Batam.
Baca juga: Polisi Batam Tembak Pelaku yang Bunuh dan Bakar Mantan Dirut RSUD
Dari keterangan saksi, korban terakhir kali terlihat beraktivitas pada Jumat (3/11/2023) sore. Ia selama ini tinggal bersama suaminya yang telah berangkat ke Jakarta untuk bekerja.
Ahmad Yuda ditangkap di terminal bus di Pekanbaru, Riau, saat hendak melarikan diri ke Medan, Sumut. Sebelumnya untuk mengelabui polisi, Ahmad Yuda sempat ke Jakarta, dan dari Jakarta ia terbang ke Pekanbaru.
Bahkan agar pihak kepolisian tidak dapat mengenali dirinya, pelaku memakai rambut palsu.
Ahmad pun dibawa ke Batam pada Minggu (12/11/2023) sekitar pukul 10.30 WIB. Ia kemudian menjalani perawatan di RS Harapan Bunda karena ditembak aparat saat berusaha kabur.
Ahmad mengaku telah membunuh istrinya karena terbakar cemburu. Selama bekerja di Jakarta, ia mendapatkan informasi sang istri berselingkuh.
“Saya kesal, karena dari pengakuan orang dekat saya, yang menjadi saksi pernikahan kami, istri saya ini dekat sama seseorang. Bahkan orang dekat saya itu sempat melihat ada seorang pria keluar dari pintu dapur rumah. Nah hal inilah yang membuat saya kesal sekali,” terang Ahmad saat tiba di Polresta Barelang, Senin (13/11/2023).
Baca juga: Polisi Batam Tembak Pelaku yang Bunuh dan Bakar Mantan Dirut RSUD
Pembunuhan ini diakui Ahmad sudah direncanakan sejak Jumat (10/11/2023) pagi dan baru dilaksanakannya pada malam harinya.
Setelah menganiaya korban sampai tewas, Ahmad kemudian membuat keadaan seolah kematian terjadi akibat kebakaran.
“Saya menyesal, tapi mau gimana lagi. Saya benar-benar kesal dan cemburu karena mendapatkan info istri saya sudah memiliki pria lain,” sebut Ahmad.
Setelah membunuh istrinya, Ahmad diduga coba mengelabui warga sekitar rumahnya. Dia sempat menelepon orang dekatnya untuk mencari istrinya yang tak bisa dihubungi.
Orang dekat Ahmad kemudian meminta tolong kepada tetangga Ahmad untuk memeriksa. Hingga akhirnya korban ditemukan tewas terbakar di dalam rumah.
Namun banyak kejanggalan sehingga polisi pun turun tangan mengungkapkan kasus kematian TRH.
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat ASN Perempuan Terbakar di Batam, Ada Keluarga Datang Mencari
Sementara Kanitreskrim Polsek Batuaji Ipda Asmir mengatakan motif sementara kasus pembunuhan ini adalah masalah asmara.
Pelaku yang tak lain adalah suami kedua korban cemburu karena korban melakukan kontak dengan pria lain.
“Itu pengakuan sementara dia. Lagi dikembangkan,” kaya Asmir.
Dari pengakuan pelaku, dirinya menghabisi nyawa istrinya dengan cara dipukul pakai kayu di bagian leher 13 kali, kepala 11 kali, dan wajah 2 kali.
Setelah itu, ia membungkus kepala istrinya dengan kantong plastik dan membakar mayat istrinya di dalam kamar.
Selanjutnya pelaku meletakkan tabung gas di sekeliling tubuh istrinya, dan juga menaruh kain dari kamar sampai ke pintu depan di atasnya diletakkan botol air minum berisi pertalite.
Selanjutnya pelaku menyulut api ke tubuh istrinya yang membuat jenazah istrinya terbakar hingga 90 persen. Pelaku berharap istrinya terbakar dan rumahnya meledak. Selanjutnya pelaku melarikan diri dari Batam.
Baca juga: Jasad Hangus di Batam Dikelilingi 7 Tabung LPG dan 8 Botol BBM
Saat ini polisi masih melakukan penyidikan secara maratan terhadap pelaku.
Unitreskrim Polsek Batuaji juga masih mencari barang Bukti untuk melengkapi berkas penyidikan terhadap kasus pembunuhan di Batuaji.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hadi Maulana | Editor: Glori K. Wadrianto, Andi Hartik), Tribun Batam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.