BATAM, KOMPAS.com – TRH (60), wanita warga Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) yang menjadi korban pembunuhan berencana ternyata bukan orang sembarangan.
Korban pernah menjabat Sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara (Sumut).
Bahkan, THR masih berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, dan berdinas di Dinas Kesehatan Sumut.
Baca juga: ASN Pemprov Sumut Tewas Terbakar di Batam, Diduga Korban Pembunuhan
“Di Batam, korban ini berprofesi sebagai dosen keperawatan di salah satu universitas swasta, tapi saya tidak tahu juga universitas mana,” kata Ali, tentangga korban yang ditemui di kediamannya, Sabtu (11/11/2023).
Ali mengungkapkan, selama bertetangga, korban dikenal orang yang sangat ramah dan tinggal bersama suaminya.
“Tapi suaminya bekerja di Jakarta, jadi tidak terlalu lama di sini, kecuali pas liburan baru mereka kumpul,” kata Ali.
Wakil Kepala Polsek Batuaji AKP Herman Kelly mengatakan, pelaku pembunuhan berupaya mengelabui bahwa korban seolah-olah tewas terbakar.
“Kami sudah lakukan olah TKP dan sudah mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian,” kata Kelly.
“Luka bakar yang dialami korban mencapai 90 persen,” tambah Kelly.
Kelly menduga korban tewas disebabkan luka benda tumpul di bagian kepala.
Sebab, saat ditemukan kondisi kepala korban terbungkus kantong sampah berwarna hitam. Di bagian dalam kantong sampah tersebut terdapat berlumuran darah.
“Dalam kantong sampah tersebut terdapat banyak darah segar yang sudah mengering,” kata Kelly.
“Belum diketahui siapa dan apa motif pelaku. Namun berdasarkan fakta di lapangan, diduga pelaku hendak merekayasa pembunuhan tersebut seolah-olah korban kebakaran,” ungkap Kelly.
Kelly menyebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti (BB) di antaranya satu unit ponsel android yang diduga milik korban dalam kondisi hangus terbakar.
Kemudian tujuh tabung gas LPG 3 Kg yang mengelilingi tubuh korban di dalam kamar tersebut, delapan botol berisikan bahan akar minyak (BBM) jenis partalite yang juga mengelilingi tubuh korban.
Polisi juga menemukan kain serta pakaian dan kayu kering yang dirangkai saling terhubung sejauh lebih kurang lima meter dari tubuh korban.
“Kayu dan kain itu ditimpa tujuh botol berisi pertalite yang belum terbakar,” ujar Kelly.
“Saat ini kami juga masih menunggu hasil otopsi RS Bhyangkara Polda Kepri untuk mengetahui penyebab kematian korban secara pasti,” tegas Kelly.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.