Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa 7,2 M Tanimbar Dipicu Aktivitas Deformasi Kerak Bumi di Dasar Laut Banda

Kompas.com - 08/11/2023, 19:24 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan 7,2 magnitudo mengguncang wilayah Tanimbar, Maluku, pada Rabu (8/11/2023).

Setelah itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada ada beberapa kali gempa susulan.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa susulan yang terbesar berkekuatan 5,6 M.

Baca juga: Usai Gempa Besar di Laut Banda, Giliran Masohi di Maluku Tengah Diguncang Gempa M 5,1

Menurut Daryono, gempa di Tanimbar itu merupakan gempa bumi dangkal karena deformasi batuan di dasar Laut Banda.

Baca juga: Gempa M 7,2 Tanimbar, Warga Berhamburan ke Jalan Saat Merasakan Getaran yang Kuat

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda," kata Daryono, dilansir dari Antara.

Baca juga: 4 Gempa Susulan Terjadi di Laut Banda Maluku Pascagempa M 7,2

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, memastikan tidak ada kerusakan pasca-gempa.

Petugas juga terus memantau perkembangan kondisi di sejumlah titik untuk memastikan kondisi masyarakat.

"Sampai malam ini kami sudah kroscek dan tidak ada kerusakan yang terjadi," kata Kepala BPBD Kepulauan Tanimbar Bruno Layn kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Rabu malam.

"Kami juga sudah pantau di semua kecamatan dan pulau yang berpenghuni dan sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan, jadi semua aman-aman saja," tambahnya.

Warga panik 

Sementara itu, getaran gempa membuat warga di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, berhamburan ke jalan.

Warga yang panik memilih keluar dari rumah dan mencari daerah aman.

"Iya, banyak warga keluar dari rumah, ramai sekali di jalan," kata Albert Simon, warga di Saumlaki, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Rabu.

Seperti diberitakan sebelumnya, gempa M 7,2 itu mengguncang wilayah tersebut terjadi pada pukul 13.53 WIT.

Sementara itu, Bruno membenarkan adanya kepanikan warga saat terjadi gempa itu. 

"Iya banyak warga keluar ke jalan karena tadi gempanya sangat kuat," katanya.

(Penulis: Rasyid Ridho | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com