Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kodam Pattimura soal Anggota TNI Dianiaya Senior, Sebut Komandan Tak Terlibat

Kompas.com - 07/11/2023, 11:20 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Kodam XVI Pattimura angkat bicara soal insiden penganiayaan terhadap salah satu anggota Yonif 734/SNS, Serda CAR yang diduga dilakukan dua seniornya sendiri.

Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Letkol Arh Agung Sinaring mengatakan, dua terduga pelaku penganiayaan yakni Sertu FA dan Sertu TH saat ini telah ditahan dan sedang menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Anggota TNI di Tanimbar Diduga Dianiaya Senior dan Komandan

"Terkait kasus penganiayaan terhadap anggota Yonif 734/SNS  yang dilakukan oleh dua orang seniornya yaitu, Sertu FA dan Sertu TH. Saat ini, kasus tersebut sedang dalam proses pemeriksaan," kata Agung kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/11/2023).

Sebut hanya 2 terduga pelaku

Agung menegaskan bahwa pelaku penganiayaan korban hanya dua orang dan tidak melibatkan komandan Kompi B Lettu YA.

"Untuk diketahui, penganiayaan ini hanya dilakukan oleh dua orang seniornya tersebut," tegasnya.

Agung menegaskan apabila dari hasil pemeriksaan kedua oknum TNI tersebut terbukti bersalah menganiaya korban yang merupakan juniornya sendiri maka kedua terduga pelaku akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

"Yang pasti kedua oknum pelaku sertu FA dan sertu TH akan dikenakan sanksi sesuai fakta hukum yg berlaku, saat ini pemeriksaan masih berlangsung," tegasnya.

Baca juga: Diduga Jadi Korban Penganiayaan Ibu Angkat, Bayi Asal Purworejo Dirawat Intensif di RSUP Dr Sardjito

Ajukan izin ke Ambon

Ia mengakui bahwa korban sempat mengajukan izin untuk membawa istri dan anaknya yang sakit untuk berobat ke Ambon.

Namun selama di Ambon kata Agung, korban sering tidak melaporkan diri ke perwakilan Yonif 734 yang berada di Ambon.

"Selama korban melakukan ijin untuk berobat anak dan istrinya di Ambon, sering tidak melaporkan diri ke perwakilan Yonif 734/SNS yang ada di Ambon," katanya. 

Korban kata Agung, juga disebut kerap mengulur waktu untuk kembali ke kesatuan guna menjalankan tugasnya sebagai prajurit.

"Kemudian (korban) mengulur waktu kembali ke satuan, dari bulan Agustus sampai bulan November," ujarnya.

Baca juga: 27 Purnawirawan Jenderal TNI-Polri di Struktur TKN Prabowo-Gibran, Siapa Saja Mereka?

Ia mengungkapkan, istri disebut sempat melapor ke kepala perwakilan Yonif 734/SNS yang ada di Ambon.

"Korban dilaporkan oleh istrinya karena tidak pulang ke rumah selama dua hari," ungkapnya.

Dianiaya senior

Sebelumnya seorang anggota TNI dari kesatuan Yonif 734/SNS Kodam XVI Pattimura Serda CAR diduga telah menjadi korban penganiayaan oleh komandan dan seniornya sendiri. 

Aksi penganiayaan itu diduga menimpa korban di markas Yonif 734 di Tanimbar pada Minggu (5/11/2023). 

Akibatnya korban menderita memar dan lebam di sekujur tubuhnya. Korban juga menderita sejumlah luka sobek di bagian tubuhnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com