Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi 5 Makam Purba di Sumbawa, Tempat Ritual Obat Padi hingga Wisata "Healing"

Kompas.com - 06/11/2023, 10:26 WIB
Susi Gustiana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Tanjakan berbatu membuat perjalanan menuju lokasi pegunungan Ai Renung di Desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) tak mudah.

Desa Batu Tering terletak sekitar 39 kilometer arah selatan Kota Sumbawa Besar, ibu kota Kabupaten Sumbawa.

Setelah tiba di desa itu, pengunjung harus menempuh perjalanan sejauh 5 kilometer ke perbukitan di sisi barat desa untuk sampai ke situs sarkofagus.

Jejak purbakala berupa sisa peninggalan zaman Megalitikum ini menjadi destinasi wisata. Peninggalan dalam bentuk batu-batu besar tersebut tersebar di beberapa lokasi, salah satunya sarkofagus alias kuburan batu Ai Renung.

Ada tujuh sarkofagus atau kuburan batu yang oleh warga setempat disebut Batu Peti. Sarkofagus itu tersebar di lima lokasi.

Baca juga: Penemu Fosil Gading Gajah Purba di Sragen Akan Terima Imbalan Rp 1 Juta

Kondisi jalan yang buruk berupa tanah berbatu membuat rombongan wisata cagar budaya acapkali teriak histeris. Jalan berbatu dan tanjakan curam memacu adrenalin wisatawan.

Selain berjalan kaki, hanya sepeda motor serta mobil jenis tertentu yang bisa digunakan menuju ke lokasi.

Warga melakukan modifikasi kendaraan agar lebih mudah menuju puncak pegunungan dengan mobil bak terbuka. Wisatawan mesti membawa penutup kepala dan masker untuk melindungi diri dari terik matahari. Tak lupa perbekalan minuman dan makanan harus dibawa agar tidak kelaparan. Apalagi cuaca di Sumbawa cukup terik saat siang hari.

Ritual obat padi

Setiap tahun warga menggelar acara pembuatan obat padi di lokasi situs sakral Sarkopagus di Gunung Ai Renung. Demikian disampaikan Syahrudin (43), penjaga situs Megalitikum Ai Renung di Desa Batu Tering.

"Ritual pembuatan obat padi dipercaya warga dapat menyuburkan tanaman, terhindar dari hama penyakit dan meningkatkan hasil panen," kata Syahrudin, Sabtu (4/11/2023).

Saat ritual itu, petani membacakan doa-doa dan membawa sesajian berupa ayam dan ketan empat warna, yaitu putih, kuning, merah dan hitam. Sesajian itu lalu diletakkan di setiap situs sarkofagus.

"Kami juga mengambil tanah dari setiap lokasi situs sarkofagus untuk dicampur dengan obat padi. Harapannya agar padi tumbuh bagus hingga panen," ucap Syahrudin.

Ia menyebutkan, setiap lokasi situs sarkofagus memiliki nama. Lokasi pertama disebut utama, kedua sakral, tiga pemanto, empat penampar dan kelima ganda.

Lokasi pertama terletak di dataran paling rendah. Di lokasi yang berdampingan dengan persawahan di kaki bukit itu terdapat dua sarkofagus.

Di beberapa bagian batu sarkofagus, terdapat relief, seperti biawak, kepala, dan manusia. Penggambaran manusia dalam relief beragam, ada yang berdiri sambil mengangkat tangan atau dalam posisi tidur.

Lokasi sarkofagus kedua sekitar 20 meter arah timur laut sarkofagus pertama. Sementara itu sarkofagus ketiga berada di sisi utara, sekitar 250 meter dari sarkofagus pertama.

Jika melihat ke arah utara dari sarkofagus ketiga, pengunjung bisa melihat lanskap tanah Sumbawa berupa deretan bukit-bukit hijau, ladang, dan sawah.

Terlihat pula bendungan terbesar di Nusa Tenggara Barat, yakni Batu Bulan yang luasnya sekitar 5.100 hektare. Lokasi permukiman juga terlihat dari kejauhan meskipun ukurannya kecil.

"Cocok jadi lokasi healing ini. Kita bisa lihat pemandangan Sumbawa dari atas ketinggian lokasi situs ketiga," kata Ule Ceni.

Ule adalah pengunjung yang baru pertama kali mengunjungi situs sarkofagus.

Pemerintah daerah memfasilitasi seratus wisatawan dalam program jelajah situs prasejarah kali ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com