Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Zulhas Minta Warga Maklum Harga Cabai Meroket

Kompas.com - 05/11/2023, 20:50 WIB
Muhlis Al Alawi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta warga memaklumi kenaikan harga cabai yang meroket dalam beberapa pekan terakhir. Pasalnya, naiknya harga cabai menjadi berkah tersendiri bagi petani.

Permintaan itu disampaikan Mendag Zulhas saat bertatap muka dengan ratusan warga Desa Gundik, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (5/11/2023).

"Ndak apa-apa kalau cabe naik sekali-kali. Kasihan (petaninya) yang nandur (menanam)," ujar Zulhas.

Baca juga: Probowo-Gibran Deklarasi dan Daftar ke KPU, Zulhas: Besok Semua Kumpul

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyatakan, biasanya bila harga cabai anjlok, petani akan merugi. Karena itu, bila harga cabai meroket, warga diminta memaklumi agar petani juga mendapatkan untung.

"Biasanya kalau turun (harga cabai) ya murah terus rugi (petaninya). Jadi kalau harganya sekali-kali mahal (cabai) tidak apa-apa," ungkap Zulhas.

Baca juga: Mendag Zulhas Ungkap Penyebab Harga Pangan Tak Stabil

Namun bila harga beras mahal, warga akan kesulitan. Untuk itu kali ini pemerintah melalui Bulog menggelar bazar beras murah dengan harga Rp 10.900 perkilogramnya.

Satu sak beras SPHP milik Bulog berisi lima kilogram dengan harga Rp 54.500. Namun hari ini, warga yang hendak membeli beras berisi lima kilogram tidak perlu mengeluarkan uang. Pasalnya, seorang donatur sudah membayar seluruh beras yang akan dijual murah.

"Harga beras ini setiap kilogramnya 10.900 rupiah, sudah dikemas satu zak dengan berat 5kg. Dan ibu-ibu ga perlu khawatir, biayanya sudah ada donatur yang menanggung," kata Zulhas.

Total beras yang dibagikan kepada warga sebanyak 500 zak dengan berat masing-masing 5 kilogram.

Mendapatkan beras gratis 5 kilogram, Sumiati (45) yang turut antre mengaku senang. Ia menyampaikan terima kasih kepada donatur yang membantu warga tidak mampu untuk mendapatkan beras gratis.

"Kami sampaikan terima kasih dan Alhamdulillah kami sudah mendapatkan beras gratis sebanyak satu zak," tutur Sumiati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com