BATAM, KOMPAS.com – Video mengenai Wali Kota (Walkot) Batam yang juga Kepala BP Batam M Rudi berdurasi 1 menit 18 detik viral di media sosial.
Video tersebut berisi pernyataan wali kota yang menyebutkan aktor intelektual kericuhan di Pulau Rempang, Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), ada di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Dalam video yang dilihat Kompas.com, keterangan tersebut diutarakan Rudi saat membuka kegiatan Pelatihan Digital IKM dan UKM yang dilaksanakan di Harmoni One Hotel, Batam Center, Batam, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Bus Trans Batam, Tarif Rp 5.000 tetapi Sepi Peminat
Rudi mengutarakan bahwa unjuk rasa warga Rempang pada 11 September 2023 hingga rusuh diduga didalangi oknum yang ada di Pemprov Kepri.
Hal ini diketahui dari cerita keluarga pendemo yang masih di tahanan saat bertemu dengan dirinya.
Baca juga: Langgar Aturan KPU, Bawaslu Turunkan Spanduk Caleg hingga Prabowo di Batam
“Kemarin keluarga pendemo datang ke saya dan meminta bantuan agar saya dapat membebaskan keluarga mereka. Saya tanya Anda dari mana, jadi ada yang menjawab dari Tanjungpinang dan ada yang menjawab dari Daik Lingga. Keluarga pedemo juga mengaku yang nyuruh dulu tidak diurus, uangnya belum lunas, dan tidak diurus ditahan di Polresta,” ungkap Rudi dalam video tersebut.
“Kenapa saya tahu, karena keluarganya datang langsung ke saya, bahkan hampir lebih separuh bukan dari Rempang, karena warga Rempang hanya delapan orang,” tambha Rudi.
Menurut Rudi, nanti setelah mereka keluar akan dibuka semua agar masyarakat tahu bahwa ini pekerjaan Pemerintah Provinsi Kepri.
“Saya tidak sebut orangnya, tapi kira-kira ada di sana. Tapi rupanya Allah Maha Kuasa, Allah membalikkan cerita ini sebentar saja, tidak sampai tiga bulan saja dan semua sudah pada tahu," papar Rudi.
"Kalau saya tak mau bantu mereka, perintah ini sudah saya laksanakan langsung. Perintahnya harus selesai. Pernah ibu bapak melihat saya menyelesaikan ini dengan menggusur mereka (warga Rempang), tapi saya tidak boleh membangkang Presiden dan Pak Menko," ujarnya.
"Kalau saya tak mau bantu mereka, perintah ini sudah saya laksanakan langsung. Perintahnya harus selesai. Pernah ibu bapak melihat saya menyelesaikan ini dengan menggusur mereka (warga Rempang), tapi saya tidak boleh membangkang Presiden dan Pak Menko," tambah Rudi dari video tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemkot Batam Rudi Panjaitan mengaku sangat menyayangkan beredarnya video tersebut.
Pasalnya, sebelum menyampaikan sambutan tersebut, Wali Kota Batam M Rudi telah meminta agar tidak ada yang memvideokan hal itu.
“Seharusnya tidak ada video ini, tapi itulah, padahal hal ini sudah diminta off the record,” ungkap RudiRudi saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Kamis (2/11/2023).
Kendati demikian, Rudi menilai, apa yang disampaikan Wali Kota Batam pada dasarnya bertujuan memberikan edukasi ke warga agar tidak gampang menyimpulkan suatu informasi yang belum diketahui kebenarannya.