Kemudian sapi tersebut diikat di pohon sawit yang terdapat di belakang rumah pelaku TS.
Lalu esoknya, pelaku TS menaikan sapi curian tersebut ke mobil pikup miliknya.
TS kemudian membawa sapi ke rumah potong hewan di Jalan Guru Besar, Snagata Utara untuk dijual.
Sejak saat itu, TS kerap melakukan pencurian sapi dengan modus yang sama. Apalagi para peternak melepaskan sapi-sapinya tanpa dikandang di dekat kebun milik TS.
"Sejak saat itu, pelaku TS selalu melakukan pencurian sapi dari kebun masyarakat yang mana sapinya tidak dikandangkan hingga berkali-kali lebih kurang 15 kali di daerah Kecamatan Kaliorang," urainya.
Baca juga: Kadus di Lumajang Nekat Curi Sapi Warga, Pelaku Diamuk Massa hingga Tewas
Sementara dua ekor sapi betina yang terakhir ia curi di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur ternyata dalam keadaan bunting.
Oleh TS, dua sapi betina tersebut dititipkan ke rekannya berinisial RIJ di Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun.
Tiga hari kemudian, RIJ bersepakatan dengan TS untuk memelihara kedua ekor sapi betina yang tengah bunting. Dua ekor sapi betina itu kemudian ditukar oleh RIJ dengan 2 ekor sapi jantan yang diserahkan ke TS.
"Sehingga pelaku TS membawa 2 ekor sapi jantan dari RIJ sedangkan kedua ekor sapi betina tersebut dikuasai oleh RIJ," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Motif Pelaku Mencuri Sapi di Kaliorang Kutai Timur dan Kenali Modusnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.