Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

DPRKP Banten Ubah 109,42 Ha Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Kompas.com - 31/10/2023, 11:42 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi Banten telah mengubah 109,42 hektar (ha) kawasan kumuh di Banten menjadi perumahan rakyat yang layak huni pada 2023.

Kepala Dinas DPRKP Provinsi Banten M Rachmat Rogianto mengatakan, dari 492 ha kawasan kumuh yang menjadi kewenangan Pemprov Banten, seluas 360 ha ditargetkan untuk penanganan.

"Saat ini kami sudah menangani 392 ha kawasan kumuh di Banten melalui sejumlah pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan gedung, jalan lingkungan, penyediaan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, proteksi kebakaran, ruang terbuka hijau, sarana prasarana, dan utilitas umum lainnya," kata Rachmat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

Untuk diketahui, sebanyak 247 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di kawasan kumuh telah direhabilitasi. Totalnya mencapai 1.800 unit sejak 2017.

Baca juga: Pemprov Banten Gelar Job Fair, Ada 50 Perusahaan dan 4.000 Lowongan Kerja

Penanganan lainnya, meliputi pemasangan box culvert, pembangunan mandi, cuci, dan kakus (MCK) sebanyak 27 unit, papan nama 6 unit, sarana air bersih 19 unit, penerangan jalan umum (PJU) 218 unit, gapura 17 unit, pengolahan sampah portabel 235 unit, dan pengolahan sampah pasangan bata 83 unit.

Selain itu, pembangunan dinding pagar seluas 1.585,84 meter persegi (m2), convex mirror 5 unit, track terapi 6 unit, grassblock 7 ribu m2, playground 5 unit, balai warga 9 unit, ruang baca 6 unit, lapangan voli 6 unit, dan lapangan badminton 5 unit.

Kemudian, ruang serbaguna 5 unit, pemasangan paving block seluas 32.735,35 m2, kansteen seluas 35.708,43 m2, topi uskup seluas 29.485,12 m2, beton rigid 14.125,10 m2, dan U-ditch ukuran 30X30 seluas 10.854,8 m2.

Rachmat menjelaskan, pembangunan tidak dilakukan di seluruh lahan, melainkan di titik-titik tertentu yang memerlukan penanganan.

Baca juga: Pemprov Banten Data Warga Calon Penerima Rice Cooker Gratis

"Kami lakukan penanganan di spot-spot tertentu sesuai dengan kondisi kawasan, misalnya di kawasan kumuh A perlu dibangun drainase sepanjang 10 meter. Kami berharap intervensi ini bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut, Rachmat memaparkan, di tahun 2023 Pemprov Banten menangani 109,42 ha kawasan kumuh yang berada di Kabupaten Pandeglang, Kota Serang dan Kabupaten Serang.

Sebagai informasi, pembangunan di Kota Serang dijalankan di sejumlah wilayah, yakni Kelurahan Pageragung, Kecamatan Walantaka, dan Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocokjaya.

Sementara di Kabupaten Serang, pembangunan di lakukan di sejumlah desa di Kecamatan Kragilan, yakni Desa Dukuh, Desa Pamong, dan Desa Sukajadi.

Baca juga: Upaya Pemprov Banten Kurangi Polusi Udara, Termasuk Ganjil Genap di Tangerang Raya

Adapun di Kecamatan Panimbang, yakni di Desa Carita, Desa Banjarmasin, dan Desa Mekarsari. Selain itu, di Kabupaten Pandeglang, yakni Desa Cibaliung, Kecamatan Cibaliung. (ADV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Bupati Solok Selatan Diperiksa 2 Jam

Regional
ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

ABG Pembunuh Polisi di Lampung Divonis 9 Tahun 6 Bulan Penjara

Regional
Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Inovasi Samsat Kebumen, Bayar Pajak Kendaraan Kini Bisa Malam Hari

Regional
Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Calon Bupati dan Wakil Jalur Perseorangan di Belitung Timur Harus Setor 9.580 Salinan KTP

Regional
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Sparing Bela Diri, Ini Pengakuan Pelaku

Regional
Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang Bakal Berdampak ke Lalu Lintas Pantura Demak

Regional
BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Sejumlah Daerah di Maluku

Regional
Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Amankan Pilkada 2024, Pemprov Sumsel Anggarkan Rp 190,1 Miliar untuk TNI dan Polri

Regional
Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Airin Senang Mantan Walkot Tangerang Maju pada Pilkada Banten

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Puluhan Balita di Majene Keracunan, Polisi Periksa Tiga Orang Saksi

Regional
Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com