Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Tewas dalam Serangan KKB di Pertambangan Ilegal Yahukimo

Kompas.com - 28/10/2023, 05:05 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang wilayah pertambangan ilegal di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Senin (16/10/2023).

Dalam serangan tersebut setidaknya 13 orang ditemukan dalam kondisi tewas. Berikut rangkaian peristiwanya:

Baca juga: Koban Serangan KKB di Yahukimo Capai 95 Orang, 13 Tewas

Baku tembak

Aksi kelompok bersenjata itu dilakukan di wilayah yang tidak terpantau oleh aparat keamanan. 

Setelah salah satu korban bernama Abdul Azis berhasil melarikan diri sampai ke pos keamanan terdekat untuk melapor.

Pada Selasa (17/10/2023) pagi, 41 personel gabungan Satgas Damai Cartenz 2023, tiba di lokasi kejadian dan disambut oleh rentetan tembakan dari KKB.

"Setibanya di TKP, mendapat gangguan tembakan dan terjadi kontak tembak selama 1 jam 30 menit," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis saat itu.

Kelompok penyerang

Faizal membeberkan, para pelaku penyerangan adalah KKB dari Kabupaten Nduga yang dikomandoi oleh Asbak Koranue.

"Yang memimpin penyerangan Asbak Koranue," ujarnya di Jayapura, Rabu (18/10/2023).

Selain itu, dalam penyerangan tersebut juga ada sosok Yotam Bugiangge yang saat ini menjadi bawahan dari Asbak Koranue.

Menurut Faizal, dalam struktur organisasi Kodap Ndugama, Asbak Koranue memiliki posisi cukup tinggi.

"Asbak itu Komandan Batalyon Wosak dan Yotam ada di bawahnya," kata dia.

Baca juga: 6 Jenazah Korban Serangan KKB Kembali Ditemukan di Yahukimo, Total 13 Orang Tewas

Temukan 7 jenazah

Setelah situasi dianggap aman, aparat kemudian menyisir lokasi penambangan dan menemukan tujuh jenazah dan 11 orang lain yang selamat.

Pada malam harinya, aparat keamanan kembali mengevakuasi sembilan orang korban selamat dan mengevakuasi mereka ke Distrik Dekai.

Baca juga: Kaops Damai Cartenz: Korban Serangan KKB di Yahukimo Masih Ada yang Hilang


Proses penyisiran masih dilakukan pada Rabu (18/10/2023).

Aparat kembali menemukan 23 warga yang diduga bagian dari pendulang.

Satgas Damai Cartenz kembali mengevakuasi puluhn orang yang juga selamat dari kejadian tersebut, ke Distrik Dekai, pada Kamis (19/10/2023).

Lima hari berselang atau pada 24 Oktober 2023, aparat kembali menemukan tujuh orang dan mengevakuasinya ke Dekai.

Baca juga: Seorang Anggota KKB Tewas dalam Kontak Senjata di Kabupaten Puncak Papua Tengah

Jumlah korban tersebut diyakini belum final karena masih ada laporan warga yang hilang dalam kejadian tersebut.

Temukan 6 jenazah

Pada Jumat (27/10/2023), Satgas Damai Cartenz memperluas wilayah penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan menemukan enam jenazah dalam kondisi mengenaskan.

"Pada pukul sampai pukul 08.59 WIT, kami lakukan pencarian. kami berhasil menemukan enam jenasah lagi di Kali I namun lokasinya memang agak jauh dari lokasi awal penemuan mayat yang pertama dulu," ujar Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto, melalui keterangan tertulis, Jumat.

Dengan demikian total korban tewas adalah 13 orang.

Baca juga: Kesaksian Isak, Pekerja Bangunan yang Sempat Dikepung KKB: Saya Lari Sekuat Tenaga

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menjelaskan, lokasi penyerangan KKB merupakan kawasan pertambangan ilegal.

Dia mengatakan total jumlah korban ada 95 orang, 13 orang di antaranya meninggal dunia.

"Pendulangan itu kan pasti dilakukan oleh banyak orang sehingga dari keterangan yang sudah kita amankan sebelumnya, masih ada beberapa orang yang belum ditemukan," kata Fakhiri di Jayapura.

Aparat keamanan gabungan masih akan terus menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada korban yang belum ditemukan.

"Proses pencarian belum selesai, mudah-mudahan bisa kita temukan," kata dia.

Mengenai pengejaran para pelaku, Fakhiri memastikan hal itu akan dilakukan dengan perhitungan matang.

"Satgas Damai Cartenz sudah menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum," cetusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Regional
Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Regional
Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Regional
19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

Regional
Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Regional
Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com