KOMPAS.com - Masa Demokrasi Liberal di Indonesia terjadi pada tahun 1950 hingga 1959.
Periode masa Demokrasi Liberal berlangsung sejak 17 Agustus 1950 hingga 5 Juli 1959.
Ciri sebuah negara yang menganut Demokrasi Liberal adalah negara dipimpin perdana menteri dan presiden sebagai kepala negara.
Selama periode tersebut terbentuk sebanyak tujuh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah 7 kabinet pada masa demokrasi liberal.
Kabinet Natsir merupakan kabinet pertama yang ditunjuk presiden dan diresmikan pada tanggal 7 September 1950, berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia No 9 tahun 1950.
Kabinet Natsir berlangsung hingga Maret 1951.
Pemimpin Kabinet Natsir adalah Perdana Menteri Mohammad Natsir. Kabinet Nastsir berkoalisi dengan Partai Masyumi bersama Partai Nasional Indonesia.
Baca juga: Kabinet Indonesia Masa Demokrasi Liberal
Kabinet Natsir mempunyai sejumlah program kerja, yaitu:
Kabinet Sukiman adalah salah satu kabinet yang dibentuk setelah Indonesia Merdeka.
Pembentukan Kabunet Sukiman pada tanggal 27 April 1951 dan dibubarkan pada tanggal 3 April 1952, sekitar satu tahun kemudian.
Kabinet Wilopo merupakan kabinet ketiga yang dibentuk setelah pembubaran Negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
Baca juga: Kabinet Wilopo: Proses Terbentuk, Program Kerja, dan Penyebab Jatuh
Kabinet Wilopo diketuai oleh Wilopo yang berlangsung pada periode 3 April 1952 hingga 3 Juni 1953.
Dalam memimpin Kabinet Wilopo, Wilopo merumuskan sebanyak enam program kerja.
Program Kerja Kabinet Wilopo tidak jauh berbeda dengan kabinet sebelumnya. Wilopo hanya melengkapi dan menyempurnakan yang dianggap penting.
Hal tersebut tidak lain mengingat Indonesia baru merdeka, sehingga masalah kompleks tidak dapat diselesaikan dalam satu masa kabinet saja.
Berikut ini adalah program kerja Kabinet Wilopo yang diajukan dan diterima oleh presiden.
1. Organisasi Negara
2. Kemakmuran
3. Keamanan
Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi keamanan dengan kebijakan sebagai negara hukum. Menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara serta memperkembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketentraman.
4. Perburuhan
Memperlengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk meningkatkan derajat kaum buruh guna menjamin proses produksi nasional.
5. Pendidikan dan Pengajaran
Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan, pendidikan, dan pengajaran.
Baca juga: Kabinet Wilopo: Latar Belakang, Susunan, dan Program Kerja
6. Luar Negeri
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 adalah kabinet keempat yang dibentuk setelah dibubarkannya negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
Kabinet tersebut berlangsung pada periode 31 Juli 1953 hingga 24 juli 1955.
Sebutan lain Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 adalah Kabinet Ali Sastroamijoyo-Wongsonegoro atau Kabinet Ali Sastroamijoyo-Wongsonegoro-Zainul Arifin.
Program Kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo 1
Kabinet Ali Sastroamidjoyo 1 memiliki empat program kerja.
Dalam Negeri
Keamanan
Pemilihan Umum
Segera melaksanakan pemilu guna Konstituante dan DPR.
Baca juga: Penyebab Jatuhnya Kabinet Ali Sastroamijoyo I
Kemakmuran dan Keuangan
Organisasi Negara
Melengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk mencapai kegembiraan kerja sebesar-besarnya.
Mempercepat terbentuknya perundang-undangan nasional, terutama di lapangan keamanan, kemakmuran, keuangan, dan kewarganegaraan.
Mengusahakan kembalinya Irian Barat ke dalam kekuasaan wilayah Republlik Indonesia secepat-cepatnya.
Politik Luar Negeri
Kebijakan Pemerintah
Mengusahakan penyelesaian semua perselisihan yang tidak dapat diselesaikan dalam kabinet dengan menyerahkan keputusannya kepada parlemen.
Baca juga: Kabinet Burhanuddin Harahap: Latar Belakang, Susunan, dan Kebijakan
Kabinet Burhanuddin Harahap berlangsung selama periode 12 Agustus 1955 hingga 3 maret 1956.
Kabinet Burhanuddin Harahap disebut juga sebagai Kabinet Nasional. Hal tersebut karena, jumlah partai yang tergabung dalam kabinet ini sebanyak 13 partai yangg didominasi oleh Partai Masyumi.
Program Kerja Kabinet Burhanuddin Harahap
Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 dibentuk setelah Kabinet Burhanuddin Harahab bubar.
Tugas Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 berlangsung selama periode 24 Maret 1956 hingga 14 Maret 1957.
Program Kerja Kabinet Ali Sastroamidjojo 2
Pembatalan KMB
Menyelesaikan atas pembatalan seluruh perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) secara unilateral, baik secara formil maupun materil dan mengadakan tindakan-tindakan untuk menampung akibatnya.
Irian Barat
Luar Negeri
Dalam Negeri
Setelah bertugas selama satu tahun, Kabinet Ali Sastroamidjojo 2 harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.
Penyebabnya adalah terjadi perpecahan antara Partai PNI dan Masyumi.
Baca juga: Panca Karya, Lima Program Kerja Kabinet Djuanda
Kabinet Djuanda dibentuk oleh Presiden Soekarno pada tanggal 9 April 1957. Periode Kabinet Djuanda berlangsung sampai tanggal 10 Juli 1959.
Pimpinan Kabinet Djuanda adalah Ir H Djuanda Kartawidjaja yang juga sebagai Perdana Menteri.
Kabinet Djuanda juga disebut Kabinet Karya. Hal ini karena, tokoh-tokoh dalam kabinet tersebut merupakan para ahli di bidangnya masing-masing dan bukan representasi dari partai tertentu.
Program Kerja Kabinet Djuanda disebut Panca Karya, yaitu:
Penulis: Verelladevanka Adrymarthanino | Editor: Nibras Nada Nailufar, Tri Indriawati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.