Kisah nahas lainnya datang dari sekelompok nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah, yang mengalami insiden saat melaut di Samudera Hindia pada 3 September 2023.
Sembilan awak Kapal Motor Alvino berukuran 31 gross tonnage (GT) tersebut mengalami mati mesin dan terombang-ambing di tengah laut selama empat hari.
Nahkoda kapal, Khasan (47) mengatakan, insiden itu terjadi saat kapal baru berlayar lima jam dari Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC).
Saat itu, ujar Khasan, Pulau Nusakambangan masih nampak sebesar kepalan tangan, yang berarti jaraknya baru sekitar 35 mil ke arah selatan.
“Tiba-tiba mesin lari, ternyata as mesin putus. Saya bongkar, saya las di atas laut. Akhirnya bisa jalan, tapi ngga lama putus lagi, putus lagi,” kata Khasan, kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Beraneka macam upaya dilakukan, sampai akhirnya Khasan sadar jika kendala mesin itu sudah tak lagi dapat diatasi. Dia pun merubah rencana dan berupaya mencari bantuan.
“Tapi enggak tahu kenapa, tiba-tiba radio kapal juga korsleting dan enggak bisa monitor,” terang dia.
Tanpa alat komunikasi, praktis Khasan dan delapan anak buah kapalnya (ABK) hanya bisa pasrah.
Selama dua hari dua malam kapal mereka terombang-ambing terbawa arus ke arah barat laut.
“Beruntung saat itu masih cuaca timur, jadi aman. Yang saya takutkan kalau tiba-tiba ada ombak dari barat, bisa terbalik kapal saya,” kata dia.
Pada hari ketiga, secercah harapan terbit tatkala gawai seorang ABK menangkap sinyal seluler di tengah lautan.
Baca juga: Kapal Mati Mesin, 9 ABK Terombang-ambing di Sebelah Barat Pulau Nusakambangan
Khasan bergegas mengambil telepon itu dan menghubungi pemilik kapal untuk meminta bantuan.
“Mendekati Pangandaran, tiba-tiba handphone ABK saya ada yang nyaut sinyal, langsung saya telepon pemilik kapal untuk minta bantuan,” ujar dia.
Tak berselang lama, Tim SAR datang mengevakuasi lima ABK.
Khasan dan tiga awak yang lain tetap bertahan di laut menunggu bantuan kedua datang untuk menarik kapalnya ke daratan.
“Alhamdulillah ada sinyal itu, telat sehari saja bisa-bisa kapal kami terbawa ombak sampai ke batu karang,” pungkas dia.