Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Mereka yang Lolos dari Maut berkat Sinyal Penyelamat dari Puncak Gunung hingga Tengah Samudera

Kompas.com - 19/10/2023, 17:16 WIB
Iqbal Fahmi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Ada kisah menarik dari orang-orang yang pernah mengalami kecelakaan di alam bebas.

Para penyintas itu dapat lolos dari maut karena berhasil menghubungi regu penyelamat di waktu yang tepat.

Mereka yang berhasil selamat itu menceritakan kembali bagaimana sinyal internet seluler dapat menjelma malaikat penolong yang tiba-tiba menghampiri di puncak gunung tinggi hingga di tengah samudera.

Cerita pertama datang dari Sony Nurdisyah (25), warga Kampung Kramat, Desa Samudra Jaya, Bekasi, Jawa Barat.

Baca juga: Ribuan Pendaki akan Bentangkan Bendera Merah Putih di Puncak Slamet

 

Sony mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Slamet, Jawa Tengah, pada 13 Maret 2022 silam.

Koordinator Lapangan SAR Gunung Slamet, Tohani mengatakan, Sony tergelincir dan jatuh di kawasan batu merah puncak Slamet sekitar pukul 08.30 WIB.

Sony terjebak di dasar jurang dengan luka benturan di sekujur tubuh hingga kepala.

“Teman-teman korban tidak dapat berbuat banyak karena medan yang terjal dan sulit dijangkau. Beruntung di kawasan puncak ada sinyal, jadi mereka bisa kontak biro perjalanan lalu diteruskan ke basecamp,” kata Tohani, saat dihubungi belum lama ini.

Berkat sinyal penyelamat dari puncak Slamet, Tohani bisa menerima laporan lengkap pada pukul 09.00 WIB.

Tanpa berlama-lama, regu penyelamat langsung diberangkatkan menuju lokasi.

“Tim pertama berangkat pukul 09.15 WIB dan sampai di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB. Kami langsung berikan pertolongan darurat, korban ternyata mengalami luka sobek di dahi dan cedera di kaki,” ujar dia.

Sembilan puluh menit kemudian, tim kedua sudah tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi korban.

Tim SAR akhirnya berhasil membawa Sony turun dengan selamat di basecamp Bambangan pada pukul 20.30 WIB.

“Untung informasinya cepat, jadi Tim SAR bisa langsung bergerak dan korban bisa segera diselamatkan,” ujar Tohani.

 

Dari tengah samudera

Evakuasi ABK KM Alvino di di Samudra Hindia, sebelah barat Pulau Nusakambangan, Rabu (6/9/2023). Evakuasi ABK KM Alvino di

Kisah nahas lainnya datang dari sekelompok nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah, yang mengalami insiden saat melaut di Samudera Hindia pada 3 September 2023.

Sembilan awak Kapal Motor Alvino berukuran 31 gross tonnage (GT) tersebut mengalami mati mesin dan terombang-ambing di tengah laut selama empat hari.

Nahkoda kapal, Khasan (47) mengatakan, insiden itu terjadi saat kapal baru berlayar lima jam dari Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC).

Saat itu, ujar Khasan, Pulau Nusakambangan masih nampak sebesar kepalan tangan, yang berarti jaraknya baru sekitar 35 mil ke arah selatan.

“Tiba-tiba mesin lari, ternyata as mesin putus. Saya bongkar, saya las di atas laut. Akhirnya bisa jalan, tapi ngga lama putus lagi, putus lagi,” kata Khasan, kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Beraneka macam upaya dilakukan, sampai akhirnya Khasan sadar jika kendala mesin itu sudah tak lagi dapat diatasi. Dia pun merubah rencana dan berupaya mencari bantuan.

“Tapi enggak tahu kenapa, tiba-tiba radio kapal juga korsleting dan enggak bisa monitor,” terang dia.

Tanpa alat komunikasi, praktis Khasan dan delapan anak buah kapalnya (ABK) hanya bisa pasrah.

Selama dua hari dua malam kapal mereka terombang-ambing terbawa arus ke arah barat laut.

“Beruntung saat itu masih cuaca timur, jadi aman. Yang saya takutkan kalau tiba-tiba ada ombak dari barat, bisa terbalik kapal saya,” kata dia.

Pada hari ketiga, secercah harapan terbit tatkala gawai seorang ABK menangkap sinyal seluler di tengah lautan.

Baca juga: Kapal Mati Mesin, 9 ABK Terombang-ambing di Sebelah Barat Pulau Nusakambangan

 

Khasan bergegas mengambil telepon itu dan menghubungi pemilik kapal untuk meminta bantuan.

“Mendekati Pangandaran, tiba-tiba handphone ABK saya ada yang nyaut sinyal, langsung saya telepon pemilik kapal untuk minta bantuan,” ujar dia.

Tak berselang lama, Tim SAR datang mengevakuasi lima ABK.

Khasan dan tiga awak yang lain tetap bertahan di laut menunggu bantuan kedua datang untuk menarik kapalnya ke daratan.

“Alhamdulillah ada sinyal itu, telat sehari saja bisa-bisa kapal kami terbawa ombak sampai ke batu karang,” pungkas dia.

 

Hapus ‘blankspot’ dari peta Indonesia

Ilustrasi BTSKOMPAS.com/Bill Clinten Ilustrasi BTS

Dua kisah di atas menjadi bukti bahwa sinyal internet seluler dapat menyelamatkan nyawa manusia.

Bahkan, di era digita kini, teknologi informasi menjadi kebutuhan primer yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Untuk menunjang hajat tersebut, Kemeterian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mendorong infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan kehadiran BTS, bahkan di wilayah yang tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sekalipun, sudah dapat menikmati fasilitas broadbrand 4G.

Kepala Bidang Infrastruktur TIK Statistik dan Persandian Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Purbalingga, Sapto Suhardiyo merinci, sedikitnya telah berdiri 168 tower BTS di wilayahnya.

Sejak infrastruktur BTS menjamur, banyak wilayah yang dulunya masuk kategori blank spot menjadi terjangkau oleh berbagai jaringan operator.

Di pedesaan, bahkan di puncak gunung sekalipun, saat ini cukup mudah untuk mencari paparan sinyal.

"BTS ini bisa menjangku tempat yang jauh, bahkan cakupannya bisa sampai lima desa, tergantung kondisi geografisnya," ujar dia.

Kemudahan akses internet ini, kata Sapto, memacu percepatan ekonomi dan meningkatkan mutu pendidikan secara pesat di wilayah Purbalingga.

“Termasuk wisata, pertumbuhannya terasa cepat sekali karena informasi apapun bisa diterima dan dikirimkan dari pelosok-pelosok desa,” terang dia.

Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi sendiri telah meluncurkan Satuan Tugas Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Satgas Bakti), Senin (16/10/2023).

Satgas Bakti Kominfo dibentuk untuk mengawal percepatan penyelesaian infrastruktur digital di daerah 3T.

Budi mengatakan, Satgas Bakti Kominfo memiliki kewenangan untuk memberi arahan dan rekomendasi atas kebijakan atau peraturan dalam lingkup kementerian, lembaga, otoritas, dan pemerintah daerah kaitannya dengan penyediaan akses internet di wilayah 3T.

Targetnya, pembangunan BTS, penyediaan jaringan serat optik Palapa Ring, penyediaan Hot Backup Satellite (HBS), dan pengoperasian SATRIA-1 dapat tuntas hingga akhir periode kepemimpinan Presiden Jokowi.

“Sehingga layanan yang sudah dan akan diterima masyarakat dapat berlanjut dan manfaat digitalisasi dapat segera dirasakan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia,” kata Budi, dalam siaran pers tertulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Orang Daftar Calon Bupati Jalur Independen di Jateng, 2 di Antaranya Tak Penuhi Syarat Dukungan

4 Orang Daftar Calon Bupati Jalur Independen di Jateng, 2 di Antaranya Tak Penuhi Syarat Dukungan

Regional
Takut Banjir Susulan, Warga Agam Berlarian Dengar Hujan Turun di Hulu Sungai

Takut Banjir Susulan, Warga Agam Berlarian Dengar Hujan Turun di Hulu Sungai

Regional
PKS Sumbawa Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup, Optimistis Menang dalam Pilkada 2024

PKS Sumbawa Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup, Optimistis Menang dalam Pilkada 2024

Regional
29 Eks Anggota OPM Ikrar Setia ke NKRI, Dulu Bergabung karena Diintimidasi

29 Eks Anggota OPM Ikrar Setia ke NKRI, Dulu Bergabung karena Diintimidasi

Regional
Gempa M 5,5 Lombok Utara, Warga Mataram Berhamburan ke Luar Rumah

Gempa M 5,5 Lombok Utara, Warga Mataram Berhamburan ke Luar Rumah

Regional
Jalan Protokol Demak Ditutup Malam Ini, Pengemudi Tujuan Semarang-Kudus Bisa Melalui Jalan Lingkar

Jalan Protokol Demak Ditutup Malam Ini, Pengemudi Tujuan Semarang-Kudus Bisa Melalui Jalan Lingkar

Regional
Petugas Damkar di Tegal yang Terlindas Mobil Pemadam Sudah Lewati Masa Kritis

Petugas Damkar di Tegal yang Terlindas Mobil Pemadam Sudah Lewati Masa Kritis

Regional
Beda dengan Tahun 2020, Pilkada Solo 2024 Tak Diikuti Calon Independen

Beda dengan Tahun 2020, Pilkada Solo 2024 Tak Diikuti Calon Independen

Regional
Mantan Gubernur Babel Kembali Dipanggil Jaksa, soal Izin Kebun Pisang Ditanami Sawit

Mantan Gubernur Babel Kembali Dipanggil Jaksa, soal Izin Kebun Pisang Ditanami Sawit

Regional
Adik yang Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten Alami Gangguan Jiwa

Adik yang Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten Alami Gangguan Jiwa

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Jelang Musim Tanam Padi, Petani dan TNI 'Perangi' Tikus di Rokan Hulu

Jelang Musim Tanam Padi, Petani dan TNI "Perangi" Tikus di Rokan Hulu

Regional
Ibu Negara Iriana Bakal Ikuti Parade Mobil Hias di Solo, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup

Ibu Negara Iriana Bakal Ikuti Parade Mobil Hias di Solo, Sejumlah Ruas Jalan Ditutup

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalan Penghubung Tanah Bumbu dan HSS Kalsel Kini Bisa Dilalui

Sempat Tertutup Longsor, Jalan Penghubung Tanah Bumbu dan HSS Kalsel Kini Bisa Dilalui

Regional
Gempa M 5,5 Guncang Lombok Utara

Gempa M 5,5 Guncang Lombok Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com