Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Samarinda Dijuluki Kota Tepian?

Kompas.com - 18/10/2023, 22:48 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kota Samarinda merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki julukan sebagai Kota Tepian.

Julukan Kota Tepian yang disematkan kepada Kota Samarinda tidak hanya berasal dari wilayahnya yang dilewati oleh aliran Sungai Mahakam.

Baca juga: Mengapa Kendari Dijuluki Kota Lulo?

Ternyata julukan Kota Tepian adalah semboyan Kota Samarinda yang merupakan akronim dari “Teduh, Rapi, Aman, dan Nyaman".

Slogan ini diberikan oleh pemerintah bertepatan dengan HUT ke-28 Kota Samarinda pada 21 Januari 1988.

Baca juga: Mengapa Lhokseumawe Dijuluki Kota Petro Dollar?

Asal-usul Nama Kota Samarinda

Selain julukan Kota Tepian, kota yang berlokasi dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ini memiliki asal-usul nama yang unik.

Dilansir dari laman samarindakota.go.id, terdapat berbagai versi mengenai latar belakang terciptanya nama Samarinda.

Baca juga: Mengapa Purbalingga Dijuluki Kota Knalpot?

Versi pertama menyebut bahwa nama Samarinda muncul dari persamaan ukuran tinggi rumah-rumah rakit/terapung penduduk Bugis Wajo di Samarinda Seberang.

Tinggi rumah yang sama atau tidak ada yang lebih tinggi antara satu dengan yang lain membuatnya disebut “sama-rendah”.

Sebutan sama-rendah juga terkait dengan makna tatanan kemasyarakatan yang egaliter.

Versi kedua menyebut bahwa nama Samarinda berasal dari persamaan ukuran tinggi Sungai Mahakam dengan daratan di tepiannya yang sama-sama rendah.

Hal ini terlihat dari kondisi yang terjadi di Kota Samarinda setiap air Sungai Mahakam pasang naik.

Kondisi yang berlangsung sampai awal dasawarsa tahun 1950-an ini membuat sebagian besar jalan-jalan di Samarinda selalu terendam air.

Terlebih jika Sungai Mahakam sedang pasang besar, maka akan ada beberapa jalan yang sama sekali tidak dapat dilintasi kendaraan karena ketinggian air yang merendamnya.

Guna menanggulangi masalah tersebut, sejak awal 1950-an dilakukan penurapan dan beberapa jalan juga ditinggikan hingga berkali-kali.

Pada tahun 1978 ketinggian total bertambah 2 meter dari permukaan awal sehingga jalan tidak lagi terendam kecuali jika Sungai Mahakam tengah mengalami pasang luar yang biasa.

Versi ketiga menyebut bahwa nama Samarinda berasal dari kata dari bahasa Sansekerta, yaitu “Samarendo” yang berarti selamat sejahtera.

Versi keempat menyebut bahwa nama Samarinda berasal dari cerita rakyat, di mana di dalamnya dikatakan bahwa nama Samarinda berasal dari bahasa Melayu dari kata “samar” dan “indah”.

Sampai menjelang akhir abad ke-20 atau sekitar dekade 1980-an warga setempat masih menyebut Samarinda dengan lafal “Samarenda”, walaupun dalam bahasa penulisannya sudah berubah menjadi “Samarinda”.

Sumber:
kompaspedia.kompas.id  
samarindakota.go.id  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Regional
Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan 'Stunting'

Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan "Stunting"

Regional
Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Regional
Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Regional
Sudah 9 Nama Daftar Pilkada di PKB Brebes, Siapa Saja Mereka?

Sudah 9 Nama Daftar Pilkada di PKB Brebes, Siapa Saja Mereka?

Regional
Komplotan Pencuri Motor Matik di Batam Ditangkap, Pelaku Pakai Atribut Ojol

Komplotan Pencuri Motor Matik di Batam Ditangkap, Pelaku Pakai Atribut Ojol

Regional
Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Regional
Marah Dipanggil 'Dilan', Pemuda di Tarakan Aniaya Teman hingga Tewas

Marah Dipanggil "Dilan", Pemuda di Tarakan Aniaya Teman hingga Tewas

Regional
Sumsel Siapkan 29.000 Sapi dan 45.000 Kambing untuk Hewan Kurban

Sumsel Siapkan 29.000 Sapi dan 45.000 Kambing untuk Hewan Kurban

Regional
Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp 20 Juta untuk Cetak Karcis Parkir

Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp 20 Juta untuk Cetak Karcis Parkir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com