Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pemalang Dijuluki Kota Grombyang?

Kompas.com - 12/10/2023, 22:27 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Pemalang merupakan sebuah wilayah administratif di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di pantai utara Pulau Jawa.

Wilayahnya terbagi menjadi 14 kecamatan, yaitu Pemalang, Taman, Petarukan, Bantarbolang, Randudongkal, Moga, Warungpring, Belik, Pulosari, Watukumpul, Ampelgading, Bodeh, Comal, dan Ulujami.

Baca juga: Mengapa Boyolali Dijuluki Kota Susu?

Kabupaten Pemalang dikenal memiliki banyak produk unggulan seperti sentra tenun ATBM, konveksi, kerajinan kulit ular, dan sapu glagah.

Selain itu ada juga potensi dari kekayaan kuliner, yang salah satunya membuat Kabupaten Pemalang dijuluki Kota Grombyang.

Baca juga: Mengapa Purbalingga Dijuluki Kota Knalpot?

Alasan Kabupaten Pemalang dijuluki Kota Grombyang

Julukan Kota Grombyang yang disematkan kepada Kabupaten Pemalang berasal dari nama kuliner khas setempat yaitu nasi grombyang.

Konon nasi grombyang yang memiliki cita rasa khas dan cara penyajian yang otentik hanya bisa ditemukan di Kabupaten Pemalang.

Baca juga: Mengapa Tuban Dijuluki Kota Wali?

Dilansir dari laman jatengprov.go.id, nasi grombyang adalah sajian soto dengan isian daging sapi atau kerbau dan disajikan dengan nasi.

Nasi grombyang sekilas terlihat seperti rawon karena kuah kaldunya yang terbuat dari kluwek, serundeng, serta lemak daging itu sendiri.

Daging yang digunakan semula adalah daging kerbau, namun karena sulit ditemukan maka sekarang lebih banyak menggunakan daging sapi.

Kuahnya juga diberi bumbu rempah, seperti lengkuas, jahe, kunyit, daun salam, kemiri, dan lainnya.

Saat disajikan, nasi dan potongan daging akan ditaburi irisan loncang dan bawang goreng sebelum disiram dengan kuah panas.

Selain potongan daging yang berukuran besar, nasi grombyang juga identik dengan sajian kuah yang banyak seakan meluber atau tumpah dari mangkoknya.

Penyajian porsi kuah yang lebih banyak dari nasinya inilah yang membuat nasi dan dagingnya dapat mengapung dan bergoyang-goyang.

Dalam bahasa Pemalang, kondisi mengapung di permukaan atau bergoyang-goyang inilah yang disebut dengan istilah grombyang.

Sejarah kapan pastinya nasi grombyang muncul atau diciptakan tidak diketahui secara pasti. Hanya saja, kuliner khas Pemalang ini diketahui sudah ada sejak 1960-an.

Pada waktu itu, cara menjual nasi grombyang tidak menetap atau tidak memiliki warung permanen, tetapi dijajakan dengan dibawa keluar masuk kampung.

Nasi grombyang diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 2019, kemudian pada 29 Oktober 2021 resmi ditetapkan sebagai WBTB.

Sumber:
https://pemalangkab.go.id 
https://jatengprov.go.id  
https://info.pemalangkab.go.id  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com