Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Vulkanik Gunung Ile Lewotolok Mulai Menurun

Kompas.com - 18/10/2023, 15:47 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai mengalami penurunan selama sepekan terakhir.

Pada periode pengamatan Minggu (15/10/2023), Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok melaporkan terjadi lima kali letusan dengan tinggi 100-300 meter dan warna asap putih kelabu.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50-200 meter di atas puncak kawah.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Meletus 1.073 Kali Selama Dua Pekan

Pada periode Senin (16/10/2023) teramati lima kali letusan dengan tinggi 100-200 meter dan warna asap putih dan kelabu.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50-300 meter di atas puncak kawah.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Meletus 120 Kali dalam Sehari

Lalu, teramati 204 kali gempa embusan, vulkanik dalam enam kali, dan dua kali tektonik jauh.

Sementara pada periode Selasa (17/10/2023), gunung Ile Lewotolok mengalami sedikit peningkatan jumlah letusan, yakni 13 kali erupsi dengan tinggi 100-400 meter dan warna asap putih dan kelabu.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 20-200 meter di atas puncak kawah.

Teramati satu kali guguran, 195 kali embusan, empat kali tremor non-harmonik, tujuh kali vulkanik dalam, dan empat kali tektonik jauh.

Meski mengalami penurunan, namun warga diminta tetap waspada.

Kepala Pos PGA Ile Lewotolok Stanislaus Ara Kian mengatakan, saat ini status gunung setinggi 1.423 meter dari permukaan laut (mdpl) itu masih level II waspada.

Warga, pengunjung, dan wisatawan diminta tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok.

"Masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak," ujar Stanislaus dalam keterangannya, Rabu (18/10/2023).

Selain itu, untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, masyarakat yang berada di sekitar Ile Lewotolok diminta menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Ile Lewotolok juga diharapkan agar selalu mewaspadai ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

Regional
Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Regional
Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederat Event di Kota Tangerang Juni 2024

Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederat Event di Kota Tangerang Juni 2024

Kilas Daerah
Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umrah dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umrah dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Regional
Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Regional
Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Regional
TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

Regional
Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com