KOMPAS.com - BS (16), remaja asal Klaten, Jawa Tengah menjadi korban penganiayaan dengan senjata tajam pada Minggu (8/10/2023).
Akibat penganiayaan tersebut, warga Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten tersebut terlukka di bagian kepala dan mata.
Selain itu ia harus menjalani operasi pengangkatan bola mata yang membuat mata kanannya buta.
Kakak ipar korban, Yunus saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Misteri Kematian Pasutri Berpelukan di Klaten, Sampel Makanan dan Riwayat Penyakit Jadi Petunjuk
Ia mengatakan sekitar pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, BS mengantarkan temannya pulang dan melintasi jalan Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan.
"Tiba-tiba ada yang menghadang keluar dari semak-semak 10 orang, salah satu bawa senjata (tajam)," jelasnya.
Senjata tersebut sengaja ditebaskan ke arah teman korban, namun ia dapat menghindar dengan merunduk.
Nahas, BS yang menggonceng terkena sabetan sajam di bagian kepala dan mata. BS pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
Setelah kejadian tersebut, keluarga BS pun membuat laporan ke polisi.
Baca juga: Ungkap Pasutri Tewas Berpelukan di Klaten, Polisi Tunggu Sampel Makanan dari Labfor Keluar
Yunus mengatakan adiknya kini tengah menjalani perawatan di Rumah sakit Islam Klaten.
"Saat ini masih mendapat perawatan di rumah sakit, sudah menjalani 2 operasi," kata Yunus.
Dua operasi yang dimaksud ialah operasi pengangkatan bola mata dan operasi tulang pipi retak.
"Lukanya kena kepala dan mata, akibatnya cacat mata. Harus jalani operasi pengangkatan mata sama retak tulang pipi," paparnya.
BS adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara. Sang ayah sudah meninggal dan ia tinggal bersama ibu. Untuk merawat luka, pihak keluarga mendapat kendala dari BPJS.
"Iya (terkendala), karena BPJS tidak meng-cover tindak penganiayaan," jelasnya.
Baca juga: Kasus Pasutri Tewas Berpelukan di Klaten, 2 Anaknya yang Masih Balita Kini Yatim Piatu