Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Pembubaran KASN Jadi "Legacy" Buruk Jokowi, Pengamat Undip Khawatir Marak Terjadi Jual Beli Jabatan ASN

Kompas.com - 11/10/2023, 20:49 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Penghapusan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dinilai sebagai kemunduran dalam tata pemerintahan Indonesia. Hal ini disampaikan Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Puji Astuti.

Puji menilai penghapusan KASN menjadi legasi buruk yang ditinggalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

“Lha ini kalau tidak ada KASN, mundur banget. Saya bahkan kasihan kepada pemerintahan Pak Jokowi, ini menjadi legasi yang buruk banget. Untuk 10 tahun mencoba melakukan reformasi birokrasi, tapi kemudian hasilnya adalah kemunduran yang sangat luar biasa,” tutur Puji, Rabu (11/10/2023).

Baca juga: KPPOD: Revisi UU ASN Jadi Legacy Buruk Jokowi karena Bubarkan KASN

Dia mengatakan peran KASN yang independen dinilai sangat vital dalam melakukan pengawasan terhadap ASN. Seperti masalah netralitas maupun jual beli jabatan yang sering terjadi. 

“Saya kaget ketika penghapusan komisi ASN. Karena buat saya lembaga ini sangat penting sebagai lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas intervensi dari politik, yang fungsi utamanya kan mengawasi netralitas ASN,” jelasnya.

Dia khawatir tanpa ada KASN maka praktik jual beli jabatan di tingkat daerah semakin tak terkendali. Pasalnya masyarakat tidak memiliki lembaga kontrol untuk tempat melapor bila hal-hal serupa terjadi.

“Netralitas pegawai menjadi sulit ya pengawasannya. Lalu bagaimana soal jual beli jabatan oleh kepala daerah? Jadi sukar diawasi kalau tidak ada KASN. Kan lembaga ini yang mengawasi etika, dalam proses rekrutmen, terutama pengisian jabatan struktural itu yang paling banyak jadi persoalan,” tegasnya.

Dosen Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan Fisip Undip itu mengungkapkan, sudah bukan rahasia lagi adanya kepala daerah yang melakukan praktik jual beli jabatan. Ia mencontohkan yang terjadi di Kabupaten Klaten, dan sejumlah daerah lainnya di Jateng.

“Itu bukan rahasia lagi. Itulah mengapa ada kepala daerah yang terperosok seperti kasus di Klaten. Betul, mengancam netralitas ASN dan nanti korupsi terkait dengan modus jual beli jabatan tidak terkontrol lagi,” lanjutnya.

Tak sampai di situ, ia mengatakan dalam riset yang pernah dilakukannya, kerap terjadi perombakan jabatan struktural yang dilakukan kepala daerah terpilih usai pilkada. Hal ini dinilai sangat merepotkan Badan Kepegawaian Daerah.

Baca juga: Mobil ASN di Batubara Diduga Dipasang Gambar Ganjar Pranowo, Bawaslu Surati Bupati

Bila demikian, ia menilai adanya penyalahgunaan kekuasaan oleh kepala daerah sebagai pejabat pembina kepegawaian (PPK) yang memiliki hak mengangkat dan mempromosikan ASN.

“Badan kepegawaian itu yang paling direcoki seusai pilkada. Istilahnya diobrak abrik, karena mohon maaf kepala daerah yang baru dengan tim suksesnya itu pasti memengaruhi untuk orang-orang yang berperan dalam kemenangan beliau itu untuk diangkat di jabatan strategis,” bebernya.

Belum lagi, penghapusan KASN membuat para ASN kehilangan netralitas karena takut disingkirkan dari pekerjaannya bila tidak memilih calon kepala daerah tertentu.

“Misalnya dia tidak mendukung calon yang jadi kepala daerah, dia akan di-nonjob-kan lho. Itu kasusnya banyak. Disingkirkan dan digantikan oleh orang-orang yang mendukungnya, ini hasil survei saya dulu,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com