PADANG, KOMPAS.com-Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi instruksikan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memborong bawang merah yang dijual petani.
Hal itu merupakan respon dari anjloknya harga bawang merah di pasar sehingga petani membutuhkan dukungan pemerintah.
"Sengaja kita meminta ASN di lingkup Pemprov Sumbar, untuk membantu petani bawang merah, dengan membeli hasil pertanian mereka. Hari ini seluruh ASN mengikuti agenda Subuh Mubarakah di Masjid Raya Sumbar, sehingga bazar kita gelar di sini, dan ASN bisa langsung belanja bawang merah seusai Subuh Mubarakah," ucap Mahyeldi di lokasi gelaran bazar, Minggu (8/10/2023).
Baca juga: Mengenal Bawang Goreng Palu, Oleh-oleh Khas Palu
Mahyeldi menyebutkan sebelumnya pihaknya telah menerima audiensi dari Asosiasi Petani Bawang Merah Sumbar yang menyampaikan keluhannya terkait anjloknya harga bawang merah di pasaran selama tiga bulan terakhir atau dalam dua kali masa panen terakhir.
Hal ini menimbulkan kegalauan di kalangan petani, yang terancam tidak balik modal karena harga jual bawang yang turun.
"Kita memahami kegundahan yang disampaikan rekan-rekan petani bawang merah. Oleh sebab itu, langkah awal yang kita ambil adalah menggelar bazar ini dan mengarahkan ASN untuk membeli minimal satu paket kemasan bawang merah yang dijual petani. Untuk selanjutnya, kita akan menempuh langkah-langkah konkrit lainnya," kata Mahyeldi.
Salah seorang petani bawang merah dari Asosiasi Petani Bawang Merah Kabupaten Solok, Yohanes, mengucapkan apresiasinya kepada Gubernur Sumbar yang telah memberi ruang bagi para petani bawang merah untuk menjajakan hasil panen saat bazar di Masjid Raya Sumbar.
Baca juga: Selain Beras, Harga Bawang Putih di Semarang juga Naik dari Rp 25.000 Jadi Rp 40.000 Per Kg
Yohanes mengakui, langkah ini turut meringankan beban pikiran petani bawang merah, yang gundah karena berada di ambang potensi kerugian.
"Harga bawang merah di pasaran memang sedang anjlok jauh di bawah standar. Normalnya harga bawang merah di atas Rp15.000 per kilogram, karena modal petani memang sekitar Rp 15.000 per kilogram, tapi sekarang jauh di bawah itu," kata Yohanes.