Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Kerangka Manusia di Aceh Besar, Kades: Diduga Korban Konflik

Kompas.com - 09/10/2023, 16:44 WIB
Zuhri Noviandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

ACEH BESAR, KOMPAS.com – Penemuan kerangka manusia dalam sebuah drum di aliran sungai Jurong Iboh, Gampong Reukih Dayah, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar masih menyisakan tanda tanya.

 

Belum diketahui identitas dan motif di balik penemuan kerangka berbalut baju kuning bernomor 13 tersebut.

 

Kepala Desa Reukih Dayah, Yusri mengatakan, sebenarnya drum tersebut sudah berada di desanya  sekitar 13 tahun. Namun, warga tidak pernah merasa curiga apalagi membongkarnya.

 

Baca juga: Polisi Uji DNA Kerangka Manusia Dalam Drum di Aceh Besar

 

“Sudah lama sekali drum itu berada di sana, tapi tidak pernah dibongkar oleh warga. Karena selama ini mereka tidak pernah curiga apalagi soal isi di dalamnya, dan ternyata baru-baru ini ditemukan kerangka manusia,” kata Yusri saat dihubungi Kompas.com via telepon, Senin (9/10/2023).

 

Yusri menyebutkan, sejak 13 tahun lalu, jauh sebelum dirinya menjabat kepala desa, juga tidak pernah ada laporan warga hilang atau kejadian pembunuhan.

 

“Kemungkinan korban konflik, kemungkinan–kemungkinan itu ada. Mungkin dulu mayatnya dibuang ke situ pada malam hari atau bagaimana. Itu perhitungan, dugaan kami,” ujarnya.

 

Baca juga: Warga Aceh Besar Temukan Bayi Perempuan Ditinggalkan di Depan Rumahnya

 

Yusri memastikan, saat konflik Aceh dulu tidak ada warga Desa Reukih Dayah yang hilang. 

 

“Dugaan sejauh ini boleh kita bilang korban konflik, tetapi kita juga belum bisa memastikan apakah korban konflik atau korban lainnya.  Cuma yang jelas di desa kita tidak pernah ada kejadian apa-apa,” ucapnya.

 

Menurut Yusri, saat konflik Aceh puluhan tahun silam, wilayah Kecamatan Indrapuri memang masuk dalam zona merah. Bahkan ada beberapa pos pengamanan berdiri di sana mulai dari TNI maupun Polri.

 

Pada saat itu kondisi Desa Reukih Dayah juga belum seperti saat ini bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat.

 

Dulu masih banyak semak-semak dan hanya dilintasi warga pemilik hewan ternak seperti lembu dan lainnya.

 

“Bisa jadi diduga korban konflik, karena pada waktu itu Aceh dalam keadaan konflik. Tapi kalau masyarakat saya tidak ada, mungkin bisa jadi orang lain dibawa ke sini, malam-malam kita enggak tahu lalu dibuang ke sana (sungai),” tuturnya.

 

Sementara itu Kapolres Aceh Besar, AKBP Carlie Syahputra Bustamam mengaku, hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan telah mengambil sampel DNA.

 

“Kita akan uji DNA dan hari ini tim baru ke Jakarta,” katanya saat dikonfirmasi.

 

Dari hasil penyelidikan, sebut Carlie, petugas juga telah mengambil DNA pembanding dari warga diduga keluarga korban.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com