ACEH BESAR, KOMPAS.com – Penemuan kerangka manusia dalam sebuah drum di aliran sungai Jurong Iboh, Gampong Reukih Dayah, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar masih menyisakan tanda tanya.
Belum diketahui identitas dan motif di balik penemuan kerangka berbalut baju kuning bernomor 13 tersebut.
Kepala Desa Reukih Dayah, Yusri mengatakan, sebenarnya drum tersebut sudah berada di desanya sekitar 13 tahun. Namun, warga tidak pernah merasa curiga apalagi membongkarnya.
Baca juga: Polisi Uji DNA Kerangka Manusia Dalam Drum di Aceh Besar
“Sudah lama sekali drum itu berada di sana, tapi tidak pernah dibongkar oleh warga. Karena selama ini mereka tidak pernah curiga apalagi soal isi di dalamnya, dan ternyata baru-baru ini ditemukan kerangka manusia,” kata Yusri saat dihubungi Kompas.com via telepon, Senin (9/10/2023).
Yusri menyebutkan, sejak 13 tahun lalu, jauh sebelum dirinya menjabat kepala desa, juga tidak pernah ada laporan warga hilang atau kejadian pembunuhan.
“Kemungkinan korban konflik, kemungkinan–kemungkinan itu ada. Mungkin dulu mayatnya dibuang ke situ pada malam hari atau bagaimana. Itu perhitungan, dugaan kami,” ujarnya.
Baca juga: Warga Aceh Besar Temukan Bayi Perempuan Ditinggalkan di Depan Rumahnya
Yusri memastikan, saat konflik Aceh dulu tidak ada warga Desa Reukih Dayah yang hilang.
“Dugaan sejauh ini boleh kita bilang korban konflik, tetapi kita juga belum bisa memastikan apakah korban konflik atau korban lainnya. Cuma yang jelas di desa kita tidak pernah ada kejadian apa-apa,” ucapnya.
Menurut Yusri, saat konflik Aceh puluhan tahun silam, wilayah Kecamatan Indrapuri memang masuk dalam zona merah. Bahkan ada beberapa pos pengamanan berdiri di sana mulai dari TNI maupun Polri.
Pada saat itu kondisi Desa Reukih Dayah juga belum seperti saat ini bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat.
Dulu masih banyak semak-semak dan hanya dilintasi warga pemilik hewan ternak seperti lembu dan lainnya.
“Bisa jadi diduga korban konflik, karena pada waktu itu Aceh dalam keadaan konflik. Tapi kalau masyarakat saya tidak ada, mungkin bisa jadi orang lain dibawa ke sini, malam-malam kita enggak tahu lalu dibuang ke sana (sungai),” tuturnya.
Sementara itu Kapolres Aceh Besar, AKBP Carlie Syahputra Bustamam mengaku, hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan telah mengambil sampel DNA.
“Kita akan uji DNA dan hari ini tim baru ke Jakarta,” katanya saat dikonfirmasi.
Dari hasil penyelidikan, sebut Carlie, petugas juga telah mengambil DNA pembanding dari warga diduga keluarga korban.