Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Jatibarang Semarang Segera "Overload", Pemkot Siapkan Teknologi Pemrosesan Sampah Menjadi Energi Listrik

Kompas.com - 09/10/2023, 14:12 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang memperkirakan lahan pembuangan TPA Jatibarang akan segera overload atau penuh.

Mengatasi hal itu Pemkot Semarang menyiapkan teknologi Pemrosesan Sampah menjadi Energi (PSEL).

“Kemudian pemanfaatan waste to energy, kami sudah punya PLTSa, sekarang sedang proses PSEL Pemrosesan Sampah menjadi Energi Listrik,” tutur Kepala DLH Kota Semarang Bambang Suronggono ditemui di TPA Jatibarang, Minggu (8/10/2023).

Baca juga: Buntut Kebakaran Berulang Kali, Pemkot Semarang Bakal Perketat SOP dan Larangan Merokok di Area TPA Jatibarang

Pihaknya memperkirakan PSEL akan dibangun di TPA Jatibarang pada 2024 mendatang. Kemudian, pada 2025 nanti siap beroperasi mengolah sampah sebanyak 1.000 ton setiap harinya menjadi energi listrik.

“Anggarannya cukup besar, dengan investor pihak ketiga sedang sounding dengan badan usaha yang mau melakukan. Targetnya 2025 mesti beroperasi. Pembangunan di tahun 2024. Sekarang masih membidik badan usahanya,” jelasnya.

Bambang menjelaskan sampah sebanyak 1000 ton akan digunakan untuk menggerakkan turbin listrik.

Nantinya ada insinerator besar yang membakar 1.000 ton sampah tersebut dengan teknologi canggih.

“1.000 ton dibakar di insinerator, lalu panas dari insinerator diubah menjadi energi listrik lewat turbin,” terangnya.

Baca juga: Perjuangan Padamkan TPA Jatibarang Semarang, Titik Api sampai Diuruk Tanah

Biasanya dalam sehari Kota Semarang menghasilkan 1.300 ton sampah. Targetnya 1.000 ton diolah di PSEL dan 300 ton sisanya diolah di sumbernya melalui bank sampah, kampung program iklim (proklim), kelompok swadaya masyarakat (KSM) kebersihan.

Untuk diketahui, menurut Bambang, seluas 5 hektare zona aktif di TPA Jatibarang telah menerapkan sistem control landfill di lahan pembuangannya. Sehingga tumpukan sampah harus diuruk tanah secara rutin.

Kendati demikian, 46 hektare lahan TPA sudah tak mampu menampung kiriman sampah dalam jangka waktu panjang. Sehingga diperlukan solusi baru untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Semarang.

Pihaknya menilai pengadaan teknologi PSEL dapat menjadi solusi tepat jangka panjang untuk mengatasi masalah pemrosesan sampah di TPA Jatibarang.

Dengan demikian bencana kebakaran yang sudah dua kali terjadi pada September dan Oktober tidak akan terulang lagi di kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com