Meski Wahid menyebut, sulit bagi PKB untuk menggeser PDI-P di Jateng, tapi PKB berpeluang untuk mengurangi margin perolehan suara atau kursi.
Sehingga, Cak Imin terbilang memberi peringatan bagi PDI-P bahwa PKB akan lebih serius dengan adanya situasi yang paralel, yakni pilpres, pileg dan pilgub.
"Karena kalau menang ada menang hattrick-lah, pileg, pilpres, pilgub. Yang mau disasar kan di sana. Bagi Cak Imin, situasi ini menguntungkan, kalau nanti kalah jadi presiden, tetap ada positifnya, perolehan suara PKB meningkat di Jateng, kemudian berkorelasi dengan pilgub," ungkap dia.
Baca juga: Pemkot Semarang Perpanjangan Darurat Kekeringan, 11 Kelurahan Masih Butuh Bantuan Air Bersih
Pihaknya juga memuji kekuatan politik PKB pada Pilgub sebelumnya.
Sebab, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah dari Gerindra dan PKB kalah tipis dan sempat membuat lawannya kewalahan, yakni pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin dari PDI-P dan PPP.
"Meski dulu Sudirman-Ida, PKB dengan Gerindra kalah, tapi itu di luar prediksi pengamat. Dan itu membuktikan jaringan politik luar biasa," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.