Pada akhirnya, untuk menghindari banjir diputuskan pemindahan ibu kota Kabupaten Banyumas ke tempat yang lebih tinggi.
Dilansir dari laman TribunBanyumas.com, pemindahan ibu kota Kabupaten Banyumas dilakukan pada 7 Januari 1937 pada masa pemerintahan KRAA Sudjiman Mertadiredja Gandasoebrata.
Proses pemindahan Pendopo Si Panji inilah yang menjadi penanda perpindahan Kabupaten Banyumas ke Kota Purwokerto.
Namun pemindahan Pendopo Si Panji ternyata tidak bisa dilakukan begitu saja, namun ada syarat tertentu.
Saat itu, saka guru Pendopo Si Panji tidak boleh dibawa menyeberangi Sungai Serayu.
Akhirnya, saka guru tersebut dibawa terlebih dulu ke bagian hulu Sungai Serayu yaitu di sumber mata air utama Mata Air "Bima Lukar" di wilayah Pegunungan Dieng.
Setelah memutari hulu Sungai Serayu, akhirnya saka guru Pendopo Si Panji dapat dibawa ke Kota Purwokerto tanpa harus melewati Sungai Serayu.
Peristiwa sejarah proses boyongan saka guru Pendopo Si Panji inilah yang kemudian menjadi acara budaya yaitu Kirab Boyongan Replika Saka Guru Si Panji.
Di tempat asal Pendopo Si Panji berdiri yaitu di Kecamatan Banyumas juga masih terdapat duplikat pendopo ini.
Sebelumnya, kedua pendopo ini memang menggunakan nama yang sama yaitu Pendopo Si Panji.
Namun pada tahun 2022, Bupati Banyumas Achmad Husein meresmikan perubahan nama baru bagi pendopo di Kecamatan Banyumas menjadi Bale Adipati Mrapat.
Peresmian nama Bale Adipati Mrapat dilakukan Kamis (29/12/2022) dengan ditandai penandatangan prasasti dan pemotongan tumpeng.
Nama Bale Adipati Mrapat ini diambil dari nama Joko Kaiman atau Kyai Adipati Mrapat yang merupakan bupati pertama Banyumas sekaligus pendiri Banyumas.
Sumber:
banyumaskab.go.id
banyumas.tribunnews.com
banyumas.tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.