KOMPAS.com - Pendopo Si Panji adalah sebuah bangunan selasar bergaya Jawa yang menjadi salah satu tempat bersejarah di Purwokerto.
Pendopo Si Panji kini berlokasi di Jalan Kabupaten, Kelurahan Sokanegara, Purwokerto, tepatnya di dalam kompleks perkantoran Sekretariat Daerah Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Hari Pertama Jadi Pj Bupati Banyumas, Hanung Soroti Soal Kemiskinan Ekstrem
Namun jauh sebelumnya, pendopo ini ternyata sempat berdiri di Kecamatan Banyumas yang berjarak 16.4 kilometer ke arah tenggara Purwokerto.
Kisah pemindahan Pendopo Si Panji tidak dapat dilepaskan dari sejarah pemindahan pusat pemerintahan dari Banyumas ke Purwokerto.
Baca juga: Mengaku Tak Suka Tempe, Jirayut Sebut Mendoan Khas Banyumas Rasanya Enak
Dilansir dari laman banyumaskab.go.id, sebelum dibangunnya Pendopo Si Panji, pendopo Kabupaten Banyumas yang pertama kali dibangun pada pada tahun 1582.
Pembangunan dilakukan pada masa kepemimpinan Bupati Banyumas I yaitu Joko Kaiman atau Kyai Adipati Mrapat yang bergelar Kyai Adipati Wargautama II.
Baca juga: Hanung Resmi Jadi Pj Bupati Banyumas, Ini Profilnya
Namun pada masa kepemimpinan Bupati Banyumas VII atau Adipati Yudonegoro II, pemerintahan Kabupaten Banyumas berpindah ke sebelah timur.
Tak hanya itu, Adipati Yudonegoro II juga membangun rumah kabupaten berikut pendoponya yang sekarang dikenal dengan nama Pendopo Si Panji.
Dilansir dari laman TribunBanyumas.com, Pembangunan Pendopo Si Panji dilakukan Adipati Yudonegoro II pada tahun 1706 di wilayah yang saat ini bernama Kecamatan Banyumas.
Nama pendopo ini diambil dari nama salah satu pilar atau saka guru yang bernama Si Panji yang menjadi lambang kekuatan.
Posisi pemerintahan Kabupaten Banyumas yang berada dekat dengan Sungai Serayu membuat wilayah ini kerap dilanda banjir.
Banjir datang ketika musim penghujan yang menyebabkan Sungai Serayu meluap.
Dilansir dari laman banyumaskab.go.id, pada tahun 1861 saat Banyumas dimpimpin Raden Adipati Cokronegoro I, wilayah ini sempat dilanda banjir hebat (Blabur Banyumas) karena meluapnya Kali Serayu.
Sebagian warga kemudian menyelamatkan diri dengan naik ke atas Pendopo Si Panji.
Ketika banjir surut, ternyata empat tiang atau saka guru Pendopo Si Panji tidak rusak atau berubah sedikitpun.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.