Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Hapus Politik Uang, Calon Kades di Purworejo Berjanji Hibahkan Tanah Bengkok untuk Setiap RT

Kompas.com - 03/10/2023, 10:02 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Calon Kepala Desa (Kades) Desa Winong, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah Qosim (39) berjanji akan memberikan tanah bengkok jatahnya ke masyarakat.

Qosim mengatakan, hal tersebut sudah masuk dalam kontrak politik yang dia lakukan bersama masyarakat di Desanya. Hal ini dilakukan Qosim untuk menghapus politik uang yang selama seolah menjadi tradisi.

Bahkan, kontrak politik yang dibuat Qosim, disertai surat pernyataan yang ditandatangani oleh dirinya dan disaksikan oleh warga dari 9 RT Desa Winong. Tak hanya itu, niat Qosim untuk maju sebagai calon Kades dengan tanpa politik uang sudah disampaikan kepada warga setempat.

Baca juga: Gara-gara Saling Ejek, Pendukung Calon Kades di Cirebon Terlibat Bentrok

"Saya berniat nanti tidak ada politik uang sama sekali, jadi nanti jika saya terpilih, bengkok akan dibagi kepada 9 RT. Kita sudah adakan pertemuan pada 11 September yang lalu dan membuat hitam di atas putih (pernyataan)," kata Qosim saat ditemui di kediamannya, Selasa (3/10/2023).

Qosim menyebut, dalam surat pernyataan tersebut, dia akan menghibahkan 80 persen tanah Bengkok untuk warga. Diketahui tanah Bengkok yang ada di Desa Winong seluas 8 hektar.

"Luasnya sekitar 80.000 meter persegi jadi kalau 80 persen sekitar 64.000 meter persegi. Silakan nantinya dikelola oleh masing-masing RT," kata Qosim.

Qosim melanjutkan, dengan tanah bengkok desa yang dihibahkan tersebut, diharapkan setiap RT dapat mempunyai kas dari hasil pertanian. Sehingga, kegiatan di setiap RT akan terus berjalan tanpa dengan memanfaatkan uang kas tersebut.

"Harapannya, jika semua RT sudah mempunyai penghasilan mandiri dan dapat menyejahterakan warganya, politik uang di desa kami akan hilang entah saat Pilkades, maupun pada pemilihan umum lainnya," kata Qosim.

Qosim berkata, setiap hektarnya sawah tesebut bisa menghasilkan pendapatan kotor sekitar Rp 25 juta setiap kali panen. Sawah tersebut bisa panen hingga 2 kali dalam satu tahun. "Kalau airnya lancar bisa 3 kali setahun mas," kata Qosim.

Baca juga: Pengambilan Nomor Urut Calon Kades di Cirebon Ricuh, Pendukung Saling Lempar

Selain melakukan pertemuan dengan warga di 9 RT, Qosim juga memasang sejumlah Banner yang bertuliskan "80 % Bengkok kembali ke masyarakat dibagikan ke setiap RT/RW Desa Winong".

Total ada 7 titik banner yang dipasang untuk menyosialisasikan progam hibah tanah Bengkok tersebut.

Qosim menambahkan, dalam Pilkades di desanya biasanya seorang calon Kades didukung oleh tim Sukses. Nah tim sukses inilah yang nantinya menggarap tanah bengkok tersebut.

Tak jarang, seorang calon kades juga didukung dan dibiayai oleh sejumlah orang. Sehingga Kades terpilih tidak bebas dalam mengambil keputusan.

Baca juga: Uniknya Calon Kades di Purworejo dan Pendukungnya Kampanye Bawa Ketela Keliling Kampung

Ia tak ingin jika nanti dirinya jadi Kades, ada utang budi dan materi kepada tim sukses yang telah mendukungnya.

"Saya ingin mengubah kebiasaan tradisi yang sudah ada, pengen ngadek dewe (berdiri sendiri) tidak ingin jadi kades boneka," kata Qosim.

Sampai saat ini, Qosim yang berlatar belakang sebagai tukang servis peralatan elektronik ini yakin dirinya dapat memenangkan Pilkades di Desanya.

"Saya selalu katakan kepada warga, 'puasa dulu baru Lebaran atau Lebaran dulu baru puasa'. Artinya, kalau pada pemilihan itu terima uang, berarti Lebaran dulu, selanjutnya warga harus puasa. Tapi kalau hilangkan politik uang, kita puasa dulu dan nantinya kita akan Lebaran karena warga bisa menggarap bengkok," kata Qosim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com