PALEMBANG, KOMPAS.com-Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan saat ini mulai merencanakan untuk meningkatkan status dari siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi tanggap darurat.
Langkah itu diambil karena lahan yang terbakar semakin meluas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan M Iqbal Ali Syahbana mengatakan, akan melakukan rapat bersama Danrem serta pihak terkait untuk melihat kondisi perkembangan karhutla pada Kamis (5/10/2023).
Baca juga: Air Kanal Mulai Mengering, Karhutla di Sumsel Sulit Padam
Dalam rapat tersebut, mereka akan mengkaji parameter perkembangan karhutla dan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) yang ada di wilayah masing-masing.
Bila terjadi peningkatan terus menerus, besar kemungkinan Sumatera Selatan akan menaikan status menjadi tanggap darurat karhutla.
“Kita akan lihat dulu parameternya, bila memang terus naik maka status ditingkatkan. Namun ini akan dirapatkan terlebih dahulu dengan berbagai unsur terkait,” kata Iqbal melalui sambungan telepon, Sein (2/9/2023).
Iqbal menerangkan, bila terjadi peningkatan status dari siaga menjadi tanggap darurat maka jumlah personel maupun peralatan akan ditambah untuk melakukan pemadaman.
Baca juga: 6 Lahan Terbakar di Sumsel Disegel KLHK, 5 Izin Perusahaan Bakal Dicabut
Sejauh ini, kondisi karhutla di Sumatera Selatan diperparah karena kekeringan yang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan.
Akibatnya, seluruh kanal yang berada di kawasan gambut menjadi kering.
“Kekeringan ini yang mudah menimbulkan terjadinya kebakaran. Bila gambut yang terbakar, maka akan sulit dipadamkan,” ujarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.