MATARAM, KOMPAS.com - BD (39), pekerja migran asal Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami lumpuh setelah dipulangkan dari Riyadh, Arab Saudi, September 2022.
Zul Kipli (40), suami korban, menceritakan, saat pamit berangkat bekerja ke luar negeri, BD dalam kondisi sehat.
BD mendaftar sebagai asisten rumah tangga tujuan Timur Tengah pada Mei 2022 melalui SY seorang calo TKI.
Tidak lama berselang, yaitu pada 25 Mei 2022, korban BD diberangkatkan dari Lombok menuju ke penampungan di Jakarta.
"Pas berangkat sehat walafiat," kata Zul saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (27/9/2023).
Sekitar satu minggu BD berada di penampungan Jakarta, BD rutin menelepon suaminya Zul untuk menanyakan kabar. BD lalu diberangkatkan ke Filipina pada 5 Juni 2022. Dari Filipina, ia terbang ke Riyadh, Arab Saudi.
Sejak berangkat ke Riyadh, Arab Saudi, Zul hilang kontak. Tidak ada lagi kabar yang diterima oleh keluarganya.
"Pas di Jakarta masih teleponan. SMS terakhir komunikasi pas transit di Filipina, habis itu lost contact selama tiga bulan," Kata Zul.
Pada 6 Juni 2022, Zul memperoleh kabar bahwa istrinya terjatuh di Bandara Riyadh hingga tak sadarkan diri ketika sedang mengantre untuk mengambil koper.
BD langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Zul memperoleh informasi itu melalui media sosial temannya.
Zul sempat beberapa kali mendatangi calo TKI yang memberangkatkan untuk menanyakan kabar istrinya ,tetapi tidak pernah mendapat jawaban.
"Setiap saya tanya kabar istri saya, kata sponsor dia baik-baik saja. Katanya sedang kerja sama majikannya," terang Zul.
Tiga bulan lamanya Zul hilang kontak dan tidak tahu kondisi istrinya yang sebenarnya.
Hingga pada 3 September 2022, BD pulang ke kampung halamannya dijemput calo dan sepupu BD.
"Saya tanya ke sana-kemari enggak ada jawaban. Saya lalu dihubungi Pak Kades suruh jemput (BD) ke Jakarta," Kata Zul.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.