Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dokter Chandra, Anak Kampung Pedalaman Jambi yang Jadi Tim Dokter Kepresidenan

Kompas.com - 28/09/2023, 11:49 WIB
Suwandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi


JAMBI, KOMPAS.com – Hutan lebat masih menyelimuti jalan menuju Desa Lubuk Kepayang, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi, 30 tahun lalu. Masih kekal dalam ingatan untuk mengakses kampung halamannya itu, dokter Chandra butuh perjuangan berat.

Sampai sekarang masih ada jejak kelebatan hutan, meskipun di kanan kiri jalan sudah didominasi perkebunan sawit dan karet.

Wilayah Kecamatan Air Hitam juga menjadi benteng terakhir bagi ribuan masyarakat adat Orang Rimba yang tinggal di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD).

Baca juga: Kisah Kurniawan Patma, Perjuangkan Literasi bagi Anak-anak dan Mama-mama Papua

“Saya memang dari kampung, tapi disiplin dan kerja keras membawa saya menjadi tim dokter kepresidenan,” kata dokter Chandra melalui sambungan telepon, Rabu (27/9/2023).

Ia mengatakan, pertemuan dirinya dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menjadikan Chandra, satu-satunya tim dokter pribadi wakil presiden dari sipil yang biasanya ditempati dokter dari TNI-Polri.

Ketika Wapres JK melakukan medical check-up di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Chandra dipercaya oleh atasannya untuk menangani JK.

Baca juga: Kisah Imam Juwaini Melestarikan Seni Tradisi Aceh dalam Keterbatasan

“Saya dipercaya oleh Pak JK untuk menjadi dokter tim kesehatan Pak JK. Kemudian lanjut, saya masuk TIM dokter kepresidenan dan menjadi dokter pribadi beliau (Wapres JK) ketika beliau terpilih kembali bersama Pak Jokowi, ” kata Chandra.

Saat masuk tim dokter kepresidenan, Chandra bertugas selama tiga tahun, 2015-2018, untuk memastikan kesehatan Wapres JK.

“Selama tiga tahun itu saya mendampingi Pak JK kunjungan kerja ke berbagai daerah sampai ke luar negeri. Jadi cukup dekat dengan Pak JK,” kata lelaki yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PMI DKI Jakarta itu.

Selama bergaul dengan JK, Chandra senantiasa mendapat masukan agar tetap memprioritaskan pendidikan.

Pada 2022, dia dapat merampungkan pendidikan dokter spesialis ilmu anestesiologi dan terapi intensif di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Meskipun tak banyak terlibat obrolan secara mendalam dengan JK, Chandra banyak belajar hidup dengan JK terkait kedisiplinan, pemahaman agama, ekonomi, entrepreunership, dan politik.

Tidak hanya itu, Chandra juga belajar tentang bagaimana bisa berdampak bagi kehidupan orang lain.

Sehingga, ketika bergabung di PMI DKI Jakarta, Chandra memperbanyak spot-spot untuk tranfusi darah, seperti unit donor darah di Jakarta Barat, Timur, Selatan, dan Kepulauan Seribu.

Tugas-tugas rutin ketika menjadi dokter kepresidenan adalah menjaga riwayat kesehatan dari JK sehingga tubuhnya tetap stabil di tengah aktivitas yang padat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com