Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah di Lombok Tengah Meninggal Usai Digigit Anjing Liar

Kompas.com - 26/09/2023, 21:32 WIB
Idham Khalid,
Krisiandi

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- AI, bocah perempuan berusia 7 tahun asal Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah tewas setelah digigit anjing liar.

Kapolsek Jonggat AKP Bambang Sutrisno menjelaskan, korban digigit anjing liar di Desa Sukarara, Lombok Tengah Minggu (24/9/2013).

AI sedang mengunjungi keluarganya di Desa Sukarara. 

"Betul. Korban ini dari Desa Kuta, Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Jadi dia ke Desa Sukarara menemani ibunya pulang melayat ke rumah keluarga," kata Bambang ketika dikonfirmasi, Selasa siang (26/9/2023).

Baca juga: Gara-gara Anak Anjing Dilempar Batu, Pria di Lubuklinggau Hujami Tetangga 3 Tusukan

Menurut Bambang, AI sedang lepas dari pengawasan saat peristiwa gigitan anjing tersebut. Selain digigit, korban juga mengalami luka cakar pada sebagian tubuh.

"Anjing liar tersebut menggigit bagian wajah, di bagian leher. Korban mengalami luka cukup parah yang membuat korban alami pendarahan," kata Bambang.

Sebelum dipastikan meninggal dunia, pihak keluarga sempat melarikan korban ke salah satu Klinik di Desa Sukarara untuk mendapatkan pertolongan.

Namun, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah bekas gigitan anjing liar di bagian leher, kepala dan wajar.

Menurut Bambang, korban telah dimakamkan di kediamannya di Desa Kuta, Kecamatan Pujut pada Senin (25/9/2023) kemarin.

Pihak keluarga pun meminta agar anjing liar tersebut segera ditangkap.

Hadi (35), seorang warga yang sempat mengevakuasi korban di lokasi kejadian mengatakan, sebelum kejadian tersebut korban bersama dua temannya pergi ke tengah sawah untuk mencari buah Ciplukan, tak berselang lama, dua rekan korban lari terbirit-birit.

Baca juga: Teror Anjing Hutan di Salem Brebes, 41 Ternak Mati Dimangsa

"Jadi saya tidak melihat korban digigit. Tapi saat saya lihat dua temannya itu lari, saya langsung ke sana (TKP). Ternyata saya temukan anak itu sudah terkapar," kata Hadi melalui pesan singkat.

Di Lokasi, Hadi menemukan korban tergeletak di tengah sawah. Bahkan, dia mengaku sempat mengejar anjing tersebut. 

"Sekarang warga sedang memburu anjing tersebut," pungkas Hadi. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ombudsman Terima 264 Aduan Maladministrasi Pendidikan di Jateng, Pungutan Liar Termasuk Jual Seragam Sekolah

Ombudsman Terima 264 Aduan Maladministrasi Pendidikan di Jateng, Pungutan Liar Termasuk Jual Seragam Sekolah

Regional
Pemkot Batam Siap jika Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan Warga Rohingya

Pemkot Batam Siap jika Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan Warga Rohingya

Regional
Pengacara Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua Jadi Tersangka Pemerkosaan Remaja

Pengacara Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua Jadi Tersangka Pemerkosaan Remaja

Regional
10 Oleh-oleh Khas Lampung, Salah Satunya Kopi Lampung

10 Oleh-oleh Khas Lampung, Salah Satunya Kopi Lampung

Regional
3 Anak Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo Kebumen

3 Anak Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo Kebumen

Regional
Mensos Salurkan Bantuan kepada Anak yang Lumpuh di Sumbawa

Mensos Salurkan Bantuan kepada Anak yang Lumpuh di Sumbawa

Regional
Mensos Risma Hadir Pantau Operasi Katarak Gratis di Lombok Timur

Mensos Risma Hadir Pantau Operasi Katarak Gratis di Lombok Timur

Regional
Orangtua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditagih Biaya Pengurusan Jenazah Rp 3,5 Juta

Orangtua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditagih Biaya Pengurusan Jenazah Rp 3,5 Juta

Regional
Eks Ajudan Jokowi Ditunjuk Jadi Kapolda Papua Barat

Eks Ajudan Jokowi Ditunjuk Jadi Kapolda Papua Barat

Regional
Pengedar Sabu Jaringan Fredy Pratama Kembali Ditangkap, Jadi Bos 12 Kurir

Pengedar Sabu Jaringan Fredy Pratama Kembali Ditangkap, Jadi Bos 12 Kurir

Regional
Lewat Rakorwasda 2023, Inspektorat Riau Rumuskan Kebijakan Pengawasan Pemda

Lewat Rakorwasda 2023, Inspektorat Riau Rumuskan Kebijakan Pengawasan Pemda

Regional
Jelang Kedatangan Prabowo-Gibran di NTT, Sekretaris TKN Gelar Konsolidasi Akbar di Kupang

Jelang Kedatangan Prabowo-Gibran di NTT, Sekretaris TKN Gelar Konsolidasi Akbar di Kupang

Regional
Korupsi Bantuan Siswa Miskin, Mantan Kepala SMAN 3 Pandeglang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Bantuan Siswa Miskin, Mantan Kepala SMAN 3 Pandeglang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Komplotan Perampok Satroni Rumah Mewah di Kota Tegal, Kabur Hanya Bawa TV

Komplotan Perampok Satroni Rumah Mewah di Kota Tegal, Kabur Hanya Bawa TV

Regional
5 Fakta Insiden Penumpang Pelita Air Bercanda Bawa Bom, Pesawat 'Delay' 5 Jam dan Terancam Penjara

5 Fakta Insiden Penumpang Pelita Air Bercanda Bawa Bom, Pesawat "Delay" 5 Jam dan Terancam Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com