"Orang itu yang selamatkan saya, dia tarik saya dari lumpur dan dibawa ke Masjid Petobo. Sampai sekarang saya tidak tahu orang yang selamatkan saya itu," kenangnya.
Estin sempat menjalani operasi hingga 3 kali di Makassar, Sulawesi Selatan karena mengalami patah kaki. Saat itu Estin didampingi tim relawan Sedekah Rombongan.
Tak ada yang tahu dan menyadari bahwa tanah yang keras tiba-tiba menjadi lumpur adalah fenomena likuifaksi usai diguncang gempa bermagnitudo 7,4.
Selain di Kelurahan Petobo, fenomena likuifaksi juga terjadi di beberapa titik di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Lima tahun berlalu, luka di seluruh tubuh Estin sudah sembuh. Dan pen yang ada di kaki Estin yang mengalami patah sudah dilepas.
"Alhamdulillah, masih dikasih hidup sama Allah," ujarnya tersenyum.
Saat ini Estin dan para penyintas lain masih bertahan di huntara. Nama mereka telah terdata di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai penerima hunian tetap (Huntap).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah masih ada sekitar 1.330 kepala keluarga (KK) yang saat ini tinggal di huntara dan belum dapat huntap.
"Jumlah ini tersebar di tiga wilayah terdampak yakni Palu, Sigi dan Donggala," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Rekontruksi BPBD Sulteng, Budi Yunus, Senin (25/9/2023).
"Sumber data kami peroleh dari Konsultan Pendamping Pelaksana Pembangunan Huntap di Balai penyedia perumahan. Sebanyak 1.330 KK masih tinggal di huntara itu terdiri dari 311 wanita dan 1.019 lelaki," jelasnya.
Data BPBD Sulteng, terkait korban bencana baik yang tewas, hilang dan yang masih hidup tercatat sebanyak 2.256 orang meninggal dunia.
Sebarannya di Kota Palu sebanyak 1.703 orang meninggal dunia, Donggala 171 orang, Sigi 366 orang, Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu 1 orang.
Sebanyak 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka-luka dan 223.751 orang mengungsi di 122 titik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.