Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2023, 20:10 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

NAGEKEO, KOMPAS.com - SD Inpres Wolooka di Wolooka, Desa Wolotelu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) terbakar. Akibatnya tiga ruang kelas dan satu gudang hangus.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mauponggo Ipda Yakobus K. Sanam mengatakan, kebakaran terjadi, Minggu (24/9/2023).

"Kejadiannya kemarin sekitar pukul 11.00 Wita. Ada tiga saksi yang sudah dimintai keterangan, yakni MGN (47), AW (63), dan AG (43)," ujar Yakobus dalam keterangannya, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Yakobus menerangkan, berdasarkan keterangan MGN, kejadian berawal saat dirinya sedang makan di rumahnya yang berada tepat di samping SDK Wolooka, sekitar 10 meter. Tak berselang MGN melihat kobaran api dari gudang sekolah.

MGN kemudian berlari menuju lokasi kejadian sambil berteriak meminta bantuan warga sekitar.

Pada saat yang sama saksi AW yang hendak memindahkan selang air, melihat asap api yang membumbung tinggi.


Saat itu ia mengira ada anak sekolah yang membakar sampah. AW lalu berinisiatif untuk melihat sumber api.

Setibanya di lokasi kejadian, AW mendapati sebagian api sudah melahap ruangan kelas 3. Ia kemudian berteriak memanggil istrinya sambil berlari menuju asrama sekolah.

AG yang mendengar teriakan langsung bergegas menuju tempat kejadian. Ketiganya bersama warga sekitar berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Namun kobaran api yang kian membesar membuat api dengan cepat merambat ke ruangan yang lain.

"Tiga ruang kelas, yakni kelas 1, 2 dan 3 ludes terbakar karena di sekitar sekolah juga susahnya sumber air untuk memadamkan api. Satu gudang juga hangus," ujarnya.

Baca juga: Taman Nasional Baluran Situbondo Ditutup karena Kebakaran

Yakobus mengatakan kebakaran tersebut diduga akibat suhu salah satu ruangan yang terlampau panas serta pantulan matahari yang mengenai kaca pembesar atau lensa cembung sebagai pemicu adanya api.

"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.30 Wita," ujarnya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 600 juta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

2 Desa di Bima Bentrok, Rumah Dibakar dan 1 Warga Terluka

2 Desa di Bima Bentrok, Rumah Dibakar dan 1 Warga Terluka

Regional
Buntut Video Viral, BPBD Nunukan Tanam Rumput Vetiver di Wilayah Longsor Sembakun

Buntut Video Viral, BPBD Nunukan Tanam Rumput Vetiver di Wilayah Longsor Sembakun

Regional
Saat Menteri Basuki Jadi 'Drummer', Jokowi Menari Gemu Famire bersama Warga Kupang

Saat Menteri Basuki Jadi "Drummer", Jokowi Menari Gemu Famire bersama Warga Kupang

Regional
Polisi Syariah Tangkap 5 Muncikari Online di Lhokseumawe Aceh

Polisi Syariah Tangkap 5 Muncikari Online di Lhokseumawe Aceh

Regional
'Update' Korban Erupsi Gunung Marapi, 13 Jenazah Telah Diidentifikasi

"Update" Korban Erupsi Gunung Marapi, 13 Jenazah Telah Diidentifikasi

Regional
Istri Polisi di Nunukan Laporkan Suami atas Kasus Perselingkuhan

Istri Polisi di Nunukan Laporkan Suami atas Kasus Perselingkuhan

Regional
Presiden Jokowi Tanam Cendana di Samping Kantor Gubernur NTT

Presiden Jokowi Tanam Cendana di Samping Kantor Gubernur NTT

Regional
2 Menit Mengudara, 30 Pelanggaran Terekam ETLE Drone di Kota Magelang

2 Menit Mengudara, 30 Pelanggaran Terekam ETLE Drone di Kota Magelang

Regional
Syafrudin Dipastikan Kembali Mencalonkan Diri sebagai Walkot Serang

Syafrudin Dipastikan Kembali Mencalonkan Diri sebagai Walkot Serang

Regional
Dugaan Penyelewengan Dana Kemahasiswaan Unand, 2 Wakil Rektor Diperiksa

Dugaan Penyelewengan Dana Kemahasiswaan Unand, 2 Wakil Rektor Diperiksa

Regional
Sederet Fakta Evakuasi 22 Jenazah Pendaki yang Terjebak di Gunung Marapi

Sederet Fakta Evakuasi 22 Jenazah Pendaki yang Terjebak di Gunung Marapi

Regional
Jokowi Minta Bupati Nagekeo Selesaikan Masalah Rekening Penerima BLT El Nino

Jokowi Minta Bupati Nagekeo Selesaikan Masalah Rekening Penerima BLT El Nino

Regional
Pakai Visa Wisata untuk Survei Perusahaan, 14 WN China Ditangkap di Kepri

Pakai Visa Wisata untuk Survei Perusahaan, 14 WN China Ditangkap di Kepri

Regional
Banjir Bandang Lahar Gunung Marapi Terjadi di Tanah Datar

Banjir Bandang Lahar Gunung Marapi Terjadi di Tanah Datar

Regional
10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philip Disebut Masih Hidup

10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philip Disebut Masih Hidup

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com