PADANG, KOMPAS.com-Kabut asap yang menyelimuti kawasan Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, membuat jarak pandang mengalami penurunan dari 10.000 meter jadi 8.000 meter.
Namun, demikian penurunan jarak pandang itu belum mengganggu aktivitas penerbangan di bandara milik Angkasa Pura itu.
"Betul ada penurunan jarak pandang dalam beberapa minggu terakhir yang disebabkan kabut asap. Tapi ini belum mengganggu aktivitas penerbangan," kata Humas PT Angkasa Pura Cabang BIM, Fendrick Sondra yang dihubungi Kompas.com, Kamis (14/9/2023).
Baca juga: Kabut Asap di Palembang dan Jambi, Warga: Tenggorokan Kering, Mata Pedih, Hidung Tersumbat
Fendrick mengatakan aktivitas penerbangan masih normal dengan melayani 45-50 penerbangan per harinya.
Kabut asap akan membahayakan penerbangan, kata Fendrick jika jarak pandang menjadi 1.000 hingga 2.000 meter.
Saat ini, kata Fendrick, untuk mengantisipasi penurunan jarak pandang itu, pihaknya menyiagakan lampu penerangan di kawasan BIM.
Fendrick berharap kabut asap segera berakhir sehingga tidak mengganggu aktivitas penerbangan.
"Jika kabut asap terus dan semakin pekat, tentu aka mengganggu penerbangan nantinya. Jadi kita berharap segera berakhir," harap Fendrick.
Baca juga: Natuna Diselimuti Kabut Asap Kiriman dari Kalbar, Mata Jadi Perih dan Kualitas Udara Buruk
Fendrick berharap instansi terkait secepatnya minimalisasi kabut asap yang melanda beberapa daerah di Sumbar.
"Kalau di BIM sendiri kami juga melakukan antisipasi kebakaran lahan di sekitaran kawasan kami karena kami berharap tidak ada kabut asap dampak dari kebakaran lahan. Untuk kabut asap yang saat ini, kami harap instansi terkait untuk bisa minimalisasi kabut asap ini secepatnya," kata Fendrick.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.