"Biogas saat ini baru dimanfaatkan untuk tiga kompor, yaitu di dapur, di kandang kambing dan sekretariat putra," kata Wahyudin.
Wahyudin mengatakan, keberadaan kambing perah ini juga sekaligus menjadi laboratorium lapangan bagi para santri untuk belajar berwirausaha.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto Rony Hartawan mengatakan, budidaya kambing perah itu merupakan kolaborasi BI, Serayu Network dan Lazizmu.
Menurut Rony, tidak mudah mengubah masyarakat yang selama bertahun-tahun menggantungkan perekonomian dari pertanian kentang.
"Jadi kami mencoba mencari prototipe jenis bisnis lain yang hasilnya tidak jauh berbeda dengan pertanian kentang, yaitu kambing perah," kata Rony.
Rony mengatakan, pihaknya berupaya membangun ekosistem ekonomi hijau, karena ke depan akan menjadi salah satu sumber perekonomian baru.
"Serayu Network sudah menanam kaliandra di pinggiran sungai untuk pakan ternak. Nanti susu kambingnya bisa dipakai untuk pencegahan stunting," ujar Rony.
Lokasi itu dipilih sebagai tempat budi daya kambing perah karena memiliki lahan yang memadai.
"Dari sini ada pengembangan macam-macam. Ultimate golnya adalah untuk menyelamatkan lingkungan," ujar Rony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.