Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter yang Keluarkan Visum kepada Kader PDI-P Diduga Korban Pemukulan Eks Ketua DPC Gerindra Semarang Diperiksa Polisi

Kompas.com - 12/09/2023, 13:54 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dokter yang mengeluarkan visum kepada Suparjianto, kader PDI Perjuangan atau PDI-P Semarang yang diduga dianiya oleh Eks Ketua Partai Gerindra Semarang Joko Santoso diperiksa polisi. 

Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan kondisi Suparjianto saat dilakukan visum.

"Itu (dokter) juga diperiksa tentang kondisi pihak korban," jelasnya kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (12/9/2023). 

Baca juga: Copot Ketua DPC Gerindra Semarang, Habiburokhman: Melanggar Sumpah Jati Diri Kader

Total saat ini Polda Jateng telah memeriksa empat saksi untuk kasus dugaan penganiyaan tersebut. Dia menjelaskan, sampai saat ini kasus tersebut sudah tahap penyidikan. "Dilanjutkan dengan proses penyidikan," ujarnya. 

Polda Jateng telah menerima laporan dugaan penganiyaan tersebut sejak Jumat (8/9/2023). Polisi masih melakukan pendalaman untuk melakukan penyidikan lebih lanjut. 

"Sekarang dalam proses pendalaman," paparnya. 

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPC PDI-P Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, telah memproses hukum dugaan penganiayaan tersebut ke Polda Jateng. Langkah tersebut sudah sesuai dengan keinginan pimpinan. 

"Perintah pimpinan minta diselesaikan secara hukum," jelasnya saat ditemui di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Infomasi yang dia dapatkan, Suparjianto diduga dianiya oleh Joko Santoso karena memasang bendera partai PDI-P. Setelah itu, Suparjianto diduga dipukul oleh terlapor. 

Baca juga: Duduk Perkara Ketua DPC Gerindra Semarang Pukul Kader PDI-P, Ribut Masalah Bendera

"Loh masang bendera partai kok ngga boleh? Terus dipukul. Memang salahnya apa," ucap eks Wali Kota Semarang itu.

Peristiwa tersebut sudah dia laporkan ke Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryantoro dan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Keduanya, meminta agar emosi para kader PDI Perjuangan segera diredam. 

"Kami diminta meredam emosi kawan-kawan supaya di Semarang tidak terjadi pertikaian yang keras antara partai kami dan Gerindra," imbuh dia. 

Dikonfirmasi terpisah, Eks Ketua DPC Partai Gerindra Semarang Joko Santoso akan mengikuti proses hukum setelah dipolisikan soal kasus dugaan penganiyaan kepada Suparjianto kader PDI Perjuangan atau PDI-P beberapa waktu lalu.

"Sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan ikuti proses ini," jelasnya Joko saat dikonfirmasi via WhatsApp.

Baca juga: Dilaporkan Soal Kasus Dugaan Penganiayaan, Eks Ketua DPC Gerindra Semarang Minta Maaf ke Prabowo dan Ikuti Proses Hukum

Dia menjelaskan, akan mematuhi prosedur hukum yang berlaku sehingga akan terlihat apa yang sebenarnya terjadi pada kasus dugaan penganiyaan tersebut. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com