BALIKPAPAN, KOMPAS.com-Bangunan berlantai tiga dalam Kompleks Pertamina Hulu Mahakam, Balikpapan, Kalimantan Timur, sekilas tampak serupa dengan gedung lain di sekitarnya.
Namun, Gedung OFG itu bisa menghasilkan listrik sendiri.
Bagian atap gedung bercat putih itu tidak tertutup genteng atau seng, melainkan 430 panel solar.
Baca juga: AESI Desak Revisi Permen PLTS Atap Segera Disahkan, Ini Tujuannya
Setiap harinya, hampir seluruh kebutuhan listrik di gedung tersebut berasal dari energi surya.
"Hanya untuk AC (pendingin ruangan) kami pakai listrik dari PLN," kata General Manager Pertamina Hulu Mahakam Setyo Sapto Edi di Kompleks Pertamina Hulu Mahakam, Balikpapan, baru-baru ini.
Ratusan panel solar itu sudah menghasilkan energi hijau sejak 2013, saat kawasan tersebut masih dalam pengelolaan Total, perusahaan minyak asal Perancis yang kini bernama TotalEnergies.
Selama beroperasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap ini sudah mengurangi biaya operasional sampai Rp 4,17 miliar. Selain itu, emisi karbon dari penggunaan listrik Gedung OFG bisa ditekan sampai 861,1 ton.
"Sedikit banyak, bantu (hemat) pengeluaran," kata Setyo.
Baca juga: Produksi Migas Pertamina Hulu Mahakam Moncer, Ini Rahasianya
Namun, Pertamina belum bisa memperbanyak jumlah bangunannya yang menggunakan PLTS.
Assistant Manager General Services PHM Ruslan Rachim mengatakan, ada beberapa kendala yang dihadapi untuk menambah PLTS di tempat kerjanya.
Kendala pertama yang diutarakannya adalah banyak bangunan peninggalan Total tidak memadai untuk dipasang panel solar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.