SAMARINDA, KOMPAS.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Group sedang dalam proses pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Diperkirakan proyek ini akan rampung pada Mei 2024.
Senior Manager Operasi Konstruksi 1 PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur Hasmar Tarigan mengatakan, saat ini pihaknya telah memulai tahap persiapan. Yang mana dipastikan progres pengerjaan akan segera dimulai.
"Karena baru sign kontrak sekitar awal Juli kemarin, kami masih tahap engineering review, tahap persiapan lah. Di lapangan juga sudah menyiapkan direksi keet apa segala. Intinya sudah ada pelaksana pekerjaan," ujarnya, saat ditemui dalam kegiatan Media Gathering di Mercure Hotel, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Listrik 9 Desa di Blitar Padam 5 Menit akibat Layangan Putus, PLN Rugi Rp 20 Juta
Tahap pengerjaan ini, lanjutnya, bahkan sudah mencapai 56 persen. Mulai dari tahap pematangan lahan hingga pembagian kontraktor di tiga titik.
"Jadi saat ini progres pekerjaan namanya kurva S, yah sekitar 56 persen di lapangan. Jadi kontraktor ada tiga bagian tadi semuanya sudah bekerja. Baik itu di Kariangau, transmisi dan SKTT maupun di GIS 4 nya Sepaku. Kalau ada waktu di sana sudah claim clearing sudah pematangan lahan. Kalau dari sisi engineering kami kan harus order material, kepabrikan dan sebagainya sampai nanti material on site dipasang," terangnya.
Baca juga: Beri Semangat ke Siswa, Jokowi Janji Kirim Kendaraan Listrik ke SMKN 2 Bengkulu Tengah
Untuk pagu anggaran awal yang disiapkan dalam ini berkisar Rp 480 miliar. Itupun baru anggaran yang dikeluarkan oleh PLN Kalbagtim diperuntukkan bagi transmisi dan ekstention base.
"Ditambah nanti dari teman-teman di PLN grup lain juga membuat hitungan sendirj. Jadi kalau bicara secara nilai saya enggak bisa secara total ya. Tapi khusus kami saja yang project PLN unit induk pembangunan Kalbagtim," kata dia.
Meski mengalami kendala medan, namun Hasmar mengungkapkan, pihaknya bisa mengatasi hal tersebut. Ia pun yakin proyek ini selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Kendala di lapangan selama ini ya medan saja. Selama ini kami lewat hutan-hutan bakau itu ya kami harus menyediakan tongkang atau perahu. Tapi sudah biasa lah kami di project menghadapi tantangan seperti itu," tuturnya.
"Intinya kami sesuai penugasan yang diberikan optimis sesuai dengan target kami COD atau commercial operation date tadi di Mei 2024," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.